Kondisi ideal tidak selalu terjadi dalam sebuah rumah tangga dimana
semua anggota keluarga dapat melaksanakan perannya tanpa hambatan.
Suami mencari nafkah,istri di rumah mengurus anak-anak dan amanat
suaminya yaitu mengurus rumah, pendidikan anak terjamin karena
pendapatan suami mencukupi, asupan gizi anggota keluarga seimbang
adalah beberapa indikasi sebuah kondisi keluarga ideal. Dengan
kondisi ideal ini, istri tidak harus banting tulang peras keringat
mencari nafkah demi penghidupan yang layak bagi keluarganya. Meskipun
kenyataannya ,banyak istri yang banting tulang peras keringat demi
hal lain, bukan untuk mencari nafkah. Untuk aktualisasi diri
misalnya. Sebaliknya, apabila kondisi keluarga tidak ideal dimana
suami tidak bisa melaksanakan tugas dan perannya (terlepas apapun
alasannya) maka istri menjadi orang yang akan menyelamatkan
keluarganya tersebut. Ia akan mengambil alih peran dan tugas suami
terutama dalam hal mencari nafkah agar keluraga dapat menjalani
kehidupan dengan layak. Memang ukuran layak dan tidak layak bagi
tiap keluarga itu berbeda. Di mata orang lain bisa jadi sebuah
keluarga dianggap kaya, berkecukupan padahal kenyataannya tidak
seperti itu.
|
Foto dari ensiklopediaindonesia.com |
Penghasilan suami yang tidak memadai, suami tidak lagi bisa mencari
nafkah (sakit misalnya), atau bahkan suami meninggal adalah
kondisi-kondisi di mana istri harus mengambil peran sebagai tulang
punggung. Jadi di sini peran seorang istri adalah sebagai tulang
punggung kedua setelah suami. Bisa disebut sebagai penyelamat bagi
keluarganya.
Masalahnya adalah, siapkah kita,sebagai istri menjadi tulang punggung
kedua tersebut? Meskipun saat ini keluarga kita tercatat sebagai
keluarga ideal namun semua bisa berubah secepat membalikkan telapak
tangan. Jadi, mempersiapkan diri untuk menjadi tulang punggung kedua
adalah suatu keharusan bagi istri,. Banyak contoh dimana sebuah kapal
yang bernama keluarga tidak lagi bisa berlayar setelah nahkoda tidak
lagi mampu mengendalikannya. Seharusnya kapal tersebut tetap bisa
berlayar andaikan partner Sang nahkoda telah mempersiapkan
diri menjadi nahkoda pengganti. Tidak sedikit pula kenyataan kita
temui di mana seorang istri mampu mengendalikan semuanya setelah
ketidakmampuan suami. Ia mampu mengantarkan anaknya menuju gerbang
sukses. Semua itu disebabkan , ibu atau istri telah mempersiapkan
menjadi tulang punggung kedua.
*Bersambung...
Tulisan bunda membuat saya berpikir utk mulai berdagang. Trims bunda.
BalasHapus