Bismillahirrahmaanirrahiim
Dari Facebook saya akhirnya tahu Syahrini. Enggak tahu banyak,sih. Hanya tahu bahwa dia itu penyanyi. Menganai kapan lahir ,nama ibu dan bapaknya saya enggak tahu hehe. Saya awalnya hanya numpang melihat saja ketiak seseorang men-share parodi (pembulian) tentang Syahrini . Namun kemarin saya akhirnya googling tentang maju mundur cantik yangdijadikan salah satu bahan untuk membulinya. Memang lucu video maju mundur cantik dan saya enggak melihat ada kesan mencari sensasi. Sama kayak kita posting video, foto di facebook, twitter atau instagram . Wajar. Biasa saja. Letak mencari sensasinya di mana? Kalau memang dia dituduh mencari sensasi berarti kita juga dong,ya. Hayo..jangan dibiasakan menggunakan standar ganda.
Tadi siang , ketika makan di sebuah rumah makan kulihat di televisi ada tayangan ulangan sebuah acara (kalau tidak salah ) superstar. Ada Syahrini daaaan..sedang diputar video maju mundur cantik seperti yang saya lihat semalam. Videonya diparodikan pulak yaitu Syahrini yang lagi maju mundur cantik ditabrak kereta api dan dibom. Reaksi Syahrini tertawa girang. Gak ada kesan ia terganggu atau tersinggung. Pantas saja dibuli berkali-kali dia tetap keep on going, seperti tutup mata tutup telinga, tetap "berulah".
Lalu host acara tersebut bertanya mengenai sesuatu, saya agak kurang jelas dengarnya tapi dari jawaban Syahrini saya bisa tahu apa pertanyaan host-nya, yaitu tanggapannya mengenai seputar pembulian terhadapnya. Syahrini menjawab, sebagai penyanyi profesional, kita harus yakin, jadi diri sendiri , gak usah tengok kanan kiri. Dia merasa santai dengan segala parodi mengenai dirinya. Saya sempat membatin 'Syahrini naif' tapi kayaknya enggak naif,ya. Setiap orang punya persepsi, punya pendapat,opini terhadap apapun termasuk tentang pembulian terhadap dirinya. Sah sah saja Syahrini berucap begitu keika pembulian bertubi tubi dilancarkan kepadanya apalagi bila pembulian itu semakin melambungkan namanya sebagai artis hehe. Sedikit banyak saya setuju apa ynag dikatakan Syahrini meski ada koreksi atau catatan yaitu bahwa kadang semboyan 'jadi diri sendiri' agak menyesatkan karena kalau dirinya di jalan yang buruk artinya dia setia menjadi pribadi yang buruk. Tapi selebihnya saya setuju.
Saya berdagang di Fanpage FB. Sejak menjual produk yang katanya lebih murah, saya banyak dimusuhi. Hubungan pertemanan yang dulu hangat kini dingin kayak es batu. Awalnya saya enggak menyadarinya hingga suatu ketika ada yang memberitahuku. Dimulai dari dibuli di sebuah grup hingga diunfriend,diblokir. Sempat down,sih tapi untuk apa. Lha, berdagang ya harus mampu bersaing atuh. Katanya percaya rezeki sudah diatur,ya sudah woles aja,kan harusnya. Ekspektasi seseorang dalam menentukan margin,kan beda-beda, terlebih dapat harga dari suplier juga kadang gak sama antara pedagang yang satu dengan yang lain jadi wajar kalau dalam menentukan harga jual juga beda-beda. Dulu, ada yang tanya belanja ini itu di mana ya saya kasih tahu. Eh tak tahunya banyak yang menggunting dalam lipatan,menjegal kawan seiring. Saya,kan dari dulu hobi dagang maka suka ngelaba ke pusat pusat kulakan jadi alhamdulillah lumayan tahulah ya di mana belanja ini itu. Mengikuti orang karena menjual barang yang sama? yeileh, memang di pasar yang jual cabe satu orang? jual bawang satu orang? jual lemari satu orang? kan banyak. Trus gak boleh gitu kalau si A jual cabe, B ikut jual cabe? Lha kan tempat kulakan itu tempat umum, siapa saja boleh belanja jadiii siapa saja boleh jualan barang yang sama. Terlebih kalau sudah langganan ,pasti ada barang baru ditawarkan oleh suplier.
Nha saya mau meniru Syahrini saja, gak usah tengok kanan kiri,mau jadi pedagang profesional yang siap bersaing dalam soal harga dan kualitas. Selama gak mengganggu orang lain I'll keep being on my track saja. Peduli amat yang nyinyir, yang suka nyindir-nyindir toh saya enggak ganggu mereka, duwit juga duwit saya. Disindir mengikuti, banting harga, karepmu, ora urus. Toh sejatinya kita ini memang nafsi-nafsi,tho. Semua akan dipertanggung jawabkan sendiri-sendiri,kok jadi gak usah tengok kanan kiri. Jangan sampa dirasuki energi negatif dari status nyindir dan nyinyir.
O iya, suara Syahrini enggak jelek,kok. Sudah, sekian dulu curcolnya.
Sabtu, 25 Oktober 2014
Rabu, 22 Oktober 2014
Family Camp di Situ Gunung
Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaaikum...
Lama tak jumpa,sibuk jualan maklum bakul :D tapi jalan jalan mah teteup. Dan seperti biasa ,jalan jalan yang edukatif, gak bikin konsumtif, bikin anak -anak aktif dan keratif hehe.
Curug Sawer
Assalamu'alaaikum...
Lama tak jumpa,sibuk jualan maklum bakul :D tapi jalan jalan mah teteup. Dan seperti biasa ,jalan jalan yang edukatif, gak bikin konsumtif, bikin anak -anak aktif dan keratif hehe.
Kemping bersama
keluarga menjadi salah satu alternatif liburan bagi keluarga. Kemping
di alam bebas mempunyai muatan nilai edukasi untuk anak-anak. Melatih
anak untuk survive dalam segala kondisi, melatih disiplin, melatih
sadar lingkungan adalah beberapa pelajaran penting yang bisa kita
dapatkan ketika berkemping.
Banyak sekali
lokasi kemping atau camping ground di sekitar Bogor yang dapat kita
jadikan tujuan ,salah satunya adalah taman wisata alam Situ Gunung di
Sukabumi,Jawa Barat. Dengan area kemping yang luas, akses mudah,
ramah anak, kawasan yang masuk dalam konversi Taman Nasional Gunung
Gede Pangarango ini sangat pas untuk dijadikan pilihan kemping
bersama keluarga (family camp).
Taman wisata alam
Situ Gunung merupakan salah satu destinsi wisata yang terkenal di
Sukabumi. Letaknya di wilayah Kadudampit, sekitar 16 km dari pusat
kota Sukabumi. Di kawasan wisata alaam yang diresmikan pada tahun
1975 ini terdapat beberapa blok camping ground yaitu blok
Tepus, Kalianda, Harendong, tegal Arben, dan Bagedor. Semua blok
terhitung ramah anak jadi Anda bisa memilih yang mana saja yang
disuka. Lokasi yang terletak di kaki gunung Pangrango pada
ketinggian 950-1036 mter dari permukaan laut ini memang sangat
dingin jadi Anda harus membawa baju hangat atau jaket.
Akses
ke Situ Gunung
Akses
menuju Situ Gunung terhitung mudah. Misalnya saja dari Jakarta dan
Depok, kita bisa mengaksesnya melalui tol Jagorawi kemudian exit di
tol ciawi . Exit
tol Ciawi kita akan melewati kota kota kecil dengan urutan Ciawi,
Caringin (Lido ), Cigombong, Cicurug, Cibadak,Cisaat, Kadudampit.
Bisa dikatakan, akses dari Jakarta itu hanya mengikuti jalan lurus
saja, tidak banyak tikungan . Bila sudah masuk wilayah Cisaat, nanti
akan ketemu 2 petunjuk arah yang mengarahkan kita ke Situ Gunung.
Petujuk arah yang kedua terdapat di sebuah pertigaan yang di dekatnya
merupakan kantor Polsek Cisaat. Petunjuk arah mengarahkan kita untuk
belok kiri (kalau dari arah Jakarta ). Di situlah Anda harus belok
kiri untuk menuju Kadudampit lalu ikuti saja jalan . DI sepanjang
jalan ada beberapa petunjuk arah. Jangan lupa untuk bertanya ke
penduduk bila ragu atau gunakan GPS kita
(kalau punya hehe) .
Menuju
kawasan wisata di Sukabumi lebih enak daripada ke puncak. Hampir
tanpa macet kecuali di pertigaan atau perempatan. Overall jauh lebih
lancar daripada ke puncak
Fasilitas dan
akomodasi
Sampai
di Situ Gunung, kita harus melakukan registrasi. Kalau ingin
menginap/ kemping, cukup membayar 12500/ orang. Nanti kita akan
ditunjukan blok kemping sebelah mana yang masih kosong. Untuk
perlengkapan kemping yang utama yaitu tenda, kita bisa menyewa di
tempat. Bilang saja ke petugas. Saat itu kami menyewa tenda untuk
ukuran 6 orang dengan harga 140.000/2 hari 1 malam (sabtu pagi hingga
minggu jelang siang ) ssewa matras 2 buah @6000. Kami enggak menyewa
sleeping bag jadi kami enggak tau tarif sewanya berapa. O iya harga
sewa sebesar itu sudah termasuk biaya bongkar dan pasang tenda. Untuk
membuat api unggun, kita bisa membeli kayau bakar dengan harga
20.000/ ikat dilengkapi dengan parafin sebagai bahan bakar. Tidak
banyak fasilitas yang didapat. Ada
toilet di sekitar camping groundnya. Ada beberapa kios penjual
makanan dan kios cinderamata. Ada
lokasi untuk outbond high impact, beberapa penginapan bila tidak
ingin repot kemping.
Ya
memang fasilitasnya standar aja seperti di camping ground lainnya
namun kawasan
wisata situ gunung menyajikan keindahan alam yang menakjubkan.
Pohon-pohon yang rindang. Rumput yang hijau. Udara sejuk serta kicau
burung di pagi hari menyegarkan pikiran dan memberikan suasana
berbeda bagi masyarakat kota yang penuh hiruk pikuk dngan udara yang
sangat panas. Tapi
di lokasi lain (masih di sekitar Situ Gunung tapi di luar camping
ground) terdapat fasilitas lain seperti penginapan.
Membuat sesuatu |
Kegiatan
Ketika Kemping
Memasak
bersama dengan alat masak seadanya, membuat api unggun, bermain
adalah hal hal yang bisa dilakukan ketika kemping. Kemping, terutama
kemping dengan keluarga bisa jadi ajang untuk mempererat hubungan
antara anggota keluarga satu dengan yang lainnya. Saya pribadi,
memanfaatkan kemping untuk menanamkan nilai nilai tertantu yang
mungkin tidak atau jarang diajarkan di sekolah, seperti how to
survive dalam berbagai kondisi, bagaimana bekerjasama, bagaimana
memcahkan masalah, dan lain sebagainya.
Mengadakan
permainan bersama keluarga bisa dijadikan alternatif kegiatan ketika
kemping. Anak- anak bisa berkreasi dengan berbagai benda di sekitar.
Ketika di Situ Gunung ini ,kami melakukan perjalanan ke curug di
kawasa tersebut. Yaitu curug Sawer. Lalu hari kedua melakukan
kunjungan ke danau Situ Gunung.
Danau
Situ Gunung
Di kawasan wisata
alam seluas 100 ha ini terdapat sebuah telaga atau danau yang menjadi
daya tarik tersendiri bagi pengunjung yaitu telaga atau danau Situ
Gunung. Danau Situ Gunung bukan merupakan danau alami. Menurut
sejarah, Danau yang luasnya 10 ha ini dibuat oleh Raja Mataram Rangga
Jagad Syahadanaatau Mbah Jalun.
Letaknya
di tengah tengah bukit dan
dikelilingi pohon damar.
Di tepian danau terdapat beberapa penjual makanan dan cinderamata
lalu terdapat perahu yang bisa kita gunakan untuk mengelilingi danau.
Namun, di musim kemarau , agak berkurang airnya maka jarang yang naik
perahu.
Danau yang tenang |
Curug Sawer |
Sungai di bawah curug |
Curug Sawer
Curug
yang letaknya sekitar 2 km dari pintu masuk kawasan Situ Gunung ini
memang baru dibuka untuk umum belum lama. Dulu sempaat dibilang curug
angker karena belum ada yang menjamah. Akses ke curug yang airnya
sangat deras ini terbilang jauh dan curam. Berbatu , licin,dan hanya
berupa jalan setapak yang diapit hutan lebat. Terkadang ditemui pohon
tumbang di jalan setapak tersebut. Turunan yang curam atau tanjakan
yang menguras tenaga untuk melewatinya. Suara
tonggeret menjadi backsound perjalanan yang kadang terselip rasa
ngeri dan takut akan hewan buas seperti ular. Akses ke Curug yang
artinya deras ini bisa melalui dua jalan yaitu akses dari pintu masuk
Situ Gunung . Dan akses ini hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.
Lalu akses lain
melalui
sebuah gang atau jalan menuju
camping
ground/
obyek wisata Cinumpang. Jadi aksesnya sama seperti kita ingin ke
Cinumpang. Letak gang atau akses masuknya di sebelah kanan jalan
atau sebelum terminal kadudampit atau sebelum kantor polisi. Ada
sebuah plang petunjuk arah menuju Cinumpang. Akses yang kedua lebih
jauh namun bisa ditempuh dengan ojek . Naik ojek ke curug Sawer lewat
akses ini seperti naik roller coaster. Naik turun, sempit, belokan
tajam dan banyak jurang. Belum lagi pantat harus kesakitan karena
jalanan berbatu. Biaya ojeknya terhitung murah yaitu 50.000 bolak
balik. Kami saat itu hanya memakai ojek ketika kembali saja karena
menuju Sawer kami berjalan kaki.
Namun
semua akan terbayar dengan keindahan curug sawer yang terlihat masih
sangat alami. Derasnya air mengalir menghadirkan suasana baru yang
menyegarkan . Selain curug Sawer ada juga curug cimanaracun tapi
belum kami kunjungi hehe.
Naik turun |
Berbatu |
Menuju curug sawer, capek dan istirahat sejenak |
Main di sungai |
Naik ojek ke curug sawer lewat sini |
O iya, jika temans semua hendak ke Situ Gunung namun ingin mendapakan informasi mengenai beberapa hal, bisa menghubungi Mang Bayan. Beliau ini tukang ojeg resmi di Situ Gunung.
Ini no teleponnya : 0857 9480 7225. Foto ini adalah penampakan Mang Bayan dari belakang hehe
Semoga
lain kali bisa menjelajah Situ Gunung secara tuntas. Indonesia indah
dan cantik. Percayalah itu. Sampai jumpa ditulisan berikutnya,
merdeka!
Langganan:
Postingan (Atom)