Menyesal itu tadi malam
Terlena hingga lupa
Lupa membasuh yang harus dbasuh
Lupa merendahkan diri kepada yang Maha Tinggi
Lupa merapal doa padahal doa itu kekuatan tersendiri
Lupa meminta ampun
Lupa semuanya
Malah asyik membaca berita aktor yang menghamili SPG rokok
Gyaaa..tepok jidat,deh ah!
Jumat, 11 Januari 2013
Selasa, 08 Januari 2013
Nenek Penjual Lemper
Kemarin saya ke Superindo di DTC. Saya memilih parkir di dekat McD. Memasuki pintu masuk DTC saya dikagetkan dengan seorang nenek berpenampilan bersih dan ayu. Nenek itu ramah,menyapa dan manwarkan dagangan kepada siapa saja yang melintas termasuk saya. Saya curi-curi pandang,ternyata nenak itu menjual lemper bakar. Saya menoleh kepadanya dan tersenyum. Dalam hati saya timbul rasa iba. Ibu saya juga sudah renta dan masih berjualan di pinggir jalan dekat rumah tapi dagangan ibu saya selalu laris. SSudah puluhan tahun ibu saya berjualan di situ.
Seusai belanja,saya cepat-cepat pulang karena sudah malam. Saya kembali melewati nenek itu. Saya putuskan mampir sebentar. Lalu saya bertanya mengenai harga lemper. Saya pun membeli yang isi ayam. Nenek itu bersuku Jawa,bahasanya halus dan sangat ramah. Saya ingin mengakrabi dengan membalas bahasa Jawa yang beliau ucapakan namun sayangnya beliau enggak mendengar karena suasana memang sangat ramai.
Saya kembali teringat ke sebuah nasihat, "di kota itu,asalkan tidak malu,tidak gengsi, tai kucing digula-in saja laku dijual" . Iya ya, asalkan kita membuang malu dan gengsi, harusnya enggak ada istilah 'gak ada lapangan' pekerjaan. Tetangga saya yang tukang kambing seringkali kekurangan pegawai padahal pengangguran di kampung sini pasti tidak sedikit. Ironis memang, di satu sisi kekurangan pegawai tapi masiiih ada aja yang bilang gak ada lapangan pekerjaan.
Menurutku,sih kalau memang butuh gak perlu itu gengsi dan malu. Lha, wong halal ini,kecuali merampok atau menipu,baru,deh harusnya malu. Tapi kenyataannya banyak yang menjunjung tinggi rasa malu dan gengsi tidak pada tempatnya. Mentang-mentang lulusan universitas, maunya kerja langsung di tempat enak.,bergaji besar hingga dia enggak mau telaten untuk mulai dari bawah. Tapi ya semua itu pilihan,sih. Andaikan saya nganggur maka saya akan ambil aja pekerjaan yang ada sambil belajar hingga bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik lagi. Tapi saya bukan pengangguran hehe. Ngomong-ngomong,berapa banyak lulusan dari kampus tiap tahunnya? berapa persen yang bekerja dan berapa persen yang nganggur?
Seusai belanja,saya cepat-cepat pulang karena sudah malam. Saya kembali melewati nenek itu. Saya putuskan mampir sebentar. Lalu saya bertanya mengenai harga lemper. Saya pun membeli yang isi ayam. Nenek itu bersuku Jawa,bahasanya halus dan sangat ramah. Saya ingin mengakrabi dengan membalas bahasa Jawa yang beliau ucapakan namun sayangnya beliau enggak mendengar karena suasana memang sangat ramai.
Saya kembali teringat ke sebuah nasihat, "di kota itu,asalkan tidak malu,tidak gengsi, tai kucing digula-in saja laku dijual" . Iya ya, asalkan kita membuang malu dan gengsi, harusnya enggak ada istilah 'gak ada lapangan' pekerjaan. Tetangga saya yang tukang kambing seringkali kekurangan pegawai padahal pengangguran di kampung sini pasti tidak sedikit. Ironis memang, di satu sisi kekurangan pegawai tapi masiiih ada aja yang bilang gak ada lapangan pekerjaan.
Menurutku,sih kalau memang butuh gak perlu itu gengsi dan malu. Lha, wong halal ini,kecuali merampok atau menipu,baru,deh harusnya malu. Tapi kenyataannya banyak yang menjunjung tinggi rasa malu dan gengsi tidak pada tempatnya. Mentang-mentang lulusan universitas, maunya kerja langsung di tempat enak.,bergaji besar hingga dia enggak mau telaten untuk mulai dari bawah. Tapi ya semua itu pilihan,sih. Andaikan saya nganggur maka saya akan ambil aja pekerjaan yang ada sambil belajar hingga bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik lagi. Tapi saya bukan pengangguran hehe. Ngomong-ngomong,berapa banyak lulusan dari kampus tiap tahunnya? berapa persen yang bekerja dan berapa persen yang nganggur?
Awal Tahun yang Manis
Satu resepku dimuat di majalah potret. Langkah awal yang manis di tahun 2013 di mana aku sudah bertekad untuk lebih banyak menulis di media. Selain untuk portofolio juga agar namaku lebih dikenal. Gpp, penulis memang harus narsis ,apalagi penulis pemula sepertiku.
Ini,lho penampakan resep kreasiku di mahalaj Sedap.
Pas banget, terbit juga buku bisnis terbaruku yaitu BUKU PINTAR BISNIS ONLINE FOR MOM. Sebuah buku yang memberi solusi kepada para ibu yang notabene adalah tulang punggung ke dua dalam rumah tangga. Memuat profil beberapa pedagang online dengan omzet puluhan hingga ratusan juta.
Semoga itu semua menjadi awal yang menjanjikan untukku yang bertekad menjadi penulis yang lebih baik,aamiin.
Ini,lho penampakan resep kreasiku di mahalaj Sedap.
Pas banget, terbit juga buku bisnis terbaruku yaitu BUKU PINTAR BISNIS ONLINE FOR MOM. Sebuah buku yang memberi solusi kepada para ibu yang notabene adalah tulang punggung ke dua dalam rumah tangga. Memuat profil beberapa pedagang online dengan omzet puluhan hingga ratusan juta.
Semoga itu semua menjadi awal yang menjanjikan untukku yang bertekad menjadi penulis yang lebih baik,aamiin.
Sabtu, 05 Januari 2013
Resolusi 2013
Bukan latah atau apa tapi aku memang harus membuat rencana-rencana,khususnya di bidang penulisan. Well, aku memang kurang ter-organize soal apa saja yang sudah kutulis di tahun 2012 tapi seingatku aku menulis satu buku setiap bulannya. Aku sendiri kurang begitu ingat, buku,artikel,cerpen apa saja yang sudah kutulis hehehe. Mungkin aku terlalu sibuk hingga pekerjaan seperti itu tidak terpegang. Lihat saja,blog aku sepi. Memang,sih ini blog baru pindah. Maklumlah,banyak banget pekerjaan yang harus kukerjakan karena selain menulis,aku juga pedagang online dan tentu saja seorang emak yang selalu repot dengan anak-anak dan urusan rumah.
Di tahun 2013 ini, aku ingin lebih sering menulis di blog dan di media untuk melambungkan namaku. Tapi baru di awal tahun aja aku harus sibuk dengan 4 naskah buku heuheu. Meskipun rencana-rencanaku di tahun 2013 bisa dibilang terukur (iyalah gitu-gitu aja) tapi perlu perjuangan berat untuk melaksanakannya.
- Aku harus menulis novel. Sudah ada novel yang kutulis tapi belum jadi. Bingung juga kapan menyelesaikannya hahaha. Makin banyak tawaran menulis buku resep,sih.
- Aku harus menulis buku humor. Anak-anak myquran.org pasti tau siapa ayyashiyahya. Ia melegenda (wkwkwk..lebay tingkat kecamatan) dengan serial kampung myquran . Itu cerita lucu yang selalu bikin tertawa. Well, selain keren aku juga lucu .*tiarap
- Menulis di banyak media. Sudah mulai ngirim-ngirim, disempetin lah karena ideku itu buanyaaak banget
- tetap menulis non fiksi
-Mendapat penghasilan dari menulis itu rutin setiap bulan. Sudah,sih sebenarnya dan nilainya juga memadai,alhamdulillah. Tapi ini harus dipertahankan. Untuk membantu keuangan keluargaku.
Apalagi ya? eh,sudah ya,aku harus mengirim 100-an poto pagi ini dan ada beberapa yang belum diedit. Hari ini hari terakhir.
-
Di tahun 2013 ini, aku ingin lebih sering menulis di blog dan di media untuk melambungkan namaku. Tapi baru di awal tahun aja aku harus sibuk dengan 4 naskah buku heuheu. Meskipun rencana-rencanaku di tahun 2013 bisa dibilang terukur (iyalah gitu-gitu aja) tapi perlu perjuangan berat untuk melaksanakannya.
- Aku harus menulis novel. Sudah ada novel yang kutulis tapi belum jadi. Bingung juga kapan menyelesaikannya hahaha. Makin banyak tawaran menulis buku resep,sih.
- Aku harus menulis buku humor. Anak-anak myquran.org pasti tau siapa ayyashiyahya. Ia melegenda (wkwkwk..lebay tingkat kecamatan) dengan serial kampung myquran . Itu cerita lucu yang selalu bikin tertawa. Well, selain keren aku juga lucu .*tiarap
- Menulis di banyak media. Sudah mulai ngirim-ngirim, disempetin lah karena ideku itu buanyaaak banget
- tetap menulis non fiksi
-Mendapat penghasilan dari menulis itu rutin setiap bulan. Sudah,sih sebenarnya dan nilainya juga memadai,alhamdulillah. Tapi ini harus dipertahankan. Untuk membantu keuangan keluargaku.
Apalagi ya? eh,sudah ya,aku harus mengirim 100-an poto pagi ini dan ada beberapa yang belum diedit. Hari ini hari terakhir.
-
Langganan:
Postingan (Atom)