Sabtu, 28 Desember 2013

Ngadem di Kawasan Buperta Cibubur

Bismillah



Mengucap Buperta Cibubur pasti terbayang pramuka hehe. Iyalah,Buperta (Bumi Perkemahan) Cibubur memang identik dengan kegiatan pramuka. Peratama kali ke Buperta yaitu saat saya hendak digembleng menjadi seorang emm..apa ya,sebut saja satgas. Lalu ke Buperta kembali ketika selama hampir seminggu mendapat pesanan katering anggota pramuka dari kalimantan di awal tahun 2012 seingatku.
Suatu hari, saya mengunjungi buperta kembali,kali ini untuk jalan-jalan. Menelusuri destinasi wisata yang jarang disebut banyak orang. Ternyata oh ternyata, Buperta Cibubur merupakan tempat ngadem yang recommanded banget,bukan melulu mengenai kegiatan pramuka.

Buperta yang memiliki luas  210 hektar ini bisa dijadikan alternatif destinasi wisata di musim liburan atau di akhir pekan. Percaya,deh segala penat akibat aktivitas selama hari kerja akan luluh lantak di sini hehe. Pepohonan yang rindang memenuhi seluruh area buperta cibubur serta rerumputan yang hijau menghampar luas.
Akses menuju ke Buperta yang area perkemahannya mampu menampung 20.000 orang ini sangat mudah. Kita bisa keluar tol cibubur atau gunakan GPS saja,ya. Saya lupa rutenya. Masuklah Buperta melalui pintu utama (Sebelah McD). Ketika di pintu masuk kita akan ditanya petugas yang ramag,hendak kemana? Bilang saja hendak masuk saja. Nanti akan dikenakan biaya perkepala plus biaya parkir mobil. Kami berempat dikenakan biaya 20-25.000. Tiket jangan dibuang,ya karena ketika keluar,petugas akan meminta tiket tersebut.

Ini di Jakarta,lho

 Nha mulailah menjelajah. Setelah memasuki pintu utama akan tampak lapangan sepakbola . Bila kendaraan kita arahkan ke kanan maka kita akan menuju sebuah danau yang biasa disebut Danau Cibubur. Di tepian danau banyak digunakan orang untuk bersantai, ngadem sejenak bersama keluarga atau digunakan oleh beberapa komunitas untuk menyelenggarakan acara. Di tepian danau merupakan hutan kota yang berhawa sejuk. Kontras dengan hawa Jakarta yang panas dan penuh hiruk pikuk. Memandang jauh ke seberang danau,tampak mall megah kebanggaan Cibubur yaitu Cibubur Junction. Di tepian danau banyak disewakan permainan anak,seperti motor ATV dan becak mini. Kita juga bisa mengelilingi danau dengan menyewa perahu. Jangan lupa menjelajah hutan kota di sekitar danau.
wisata air di danau. sayangnya makin berkurang fasilitas wisata airnya

Bermain bola di tepi danau


Selain danaunya yang bagai oase di tengah makin gersangnya Jakarta, ada pula kolam renang murah meriah dan terhitung bersih. Kita hanya perlu membayar tiket masuk 10.000 untuk bisa berenang di kawasan yang dahulunya hutan karet ini. Kolam renang anak dan kolam renang dewasa terpisah. Untuk kolam renang anak,terdapat semacam parit-parit.Kamar ganti yang tersedia cukup memadai dan jangan takut kekurangan air bersih untuk membilas.





Kolam renang anak 



Bersantai kembali di taman yang sejuk bisa kita lakukan di taman lalu lintas. Taman yang bisa kita gunakan untuk mengenalkan tentang lalu lintas (rambu,marka jalan,dst) ini bisa kita masuki dengan gratis. Anak-anak bisa menyewa sepeda lalu mengitari taman yang sejuk. Sayangnya, menurut saya perawatannya kurang maksimal karena banyak sepeda atau kereta yang rusak. Terdapat miniatur stasiun gambir di taman ini. kabarnya kereta yang terparkir di ‘stasiun gambir’ tersebut bisa disewa untuk mengelilingi taman dengan  minimal jumlah penyewa beberapa puluh orang. 
Di taman lalu lintas terdapat beberapa taman yang diberi nama pahlawan atau tokoh seperti taman ibu kasur.Kemudian diabadikan pula nama Hoegeng Imam Santosa sebagai nama nama di jalan di taman tersebut. 

Salah satu sisi taman lalu lintas. Sejuk alami.









Cukup sampai di situ? Belum. Ada Taman Lebah.Di taman lebah,kita bisa melihat peternakan lebah. Lebah-lebah tersebut di dalam kotak warna warni yang terdapat di sebuah lahan yang luas. Jangan dibuka,ya karena bisa jadi puluhan bahkan ratusan lebah akan menyerang! Menurut yang saya baca, pengelola  akan menjelaskan bagaimana beternak lebah tapi menurutku itu kalau kita dalam rombongan peserta wisata yang tentunya terlebih dahulu melakukan konfirmasi ke pengurus. Di Taman lebah terdapat toko yang menjual produk-produk dari lebah ,seperti madu dan bee folen. Madunya disebut madu pramuka.

Penangkaran lebah

Buperta seringkali dijadikan tempat syuting film atau sinetron,lho jadi siap-siap ketemu artis,deh kalau ke sana hehe. Dan yang pasti,kita bisa menyaksikan anak-anak SSB sedang berlatih di lapangan. SSB apa,sih? Sekolah Sepak Bola . Nha mumpung liburan ,temans semua bisa menjajal mengunjungi Buperta Cibubur. Tidak jauh dari Buperta,terdapat hutan kota lainnya yaitu Taman Wiladatika. Ini ulasan tentang Taman Wiladatika.

Dokar yang bisa disewa di dekat danau

Berlibur, tak perlu mahal,tak perlu jauh. Di tengah gersangnya Jakarta,ternyata masih ada hutan kota yang menyejukan. Buperta Cibubur 100% lebih recommanded daripada mall manapun,terutama untuk anak-anak. Mall seringkali membuat kita konsumtif dan jauh dari bertafakur karena terpampang hiruk pikuk yang berkesan hedonis. Beberapa pendapat dari pakar pariwisata dan pendidik, mall tidak direkomendasikan sebagai tempat berlibur. Kalau  di alam,kita lebih mudah bertafakur. Mari jaga kealamian anak-anak dengan mengajaknya berlibur ke alam. ‘habitat’anak adalah alam yang luas dan alami. Selamat berlibur. 

Rabu, 18 Desember 2013

Ketika Ibu Bekerja Lebih Keras

Bismillah...

Entah ini namanya curcol atau apa. Iseng sajalah...

Jangan tanya kepada saya berapa harta pribadiku. Saya enggak punya. Satu cincin pun saya enggak punya, Semua yang kucari dan kudapat sepenuhnya saya dedikasikan untuk keluarga kecilku. Saya sangat mencintai keluarga saya jadi apapun untuk keluarga, termasuk hasil dari kerja keras saya. Saat ini, cobaan sedang mendera. Ayah tidak mendapat gaji berbulan-bulan ,sedangkan kebutuhan harus dipenuhi maka saya bekerja lebih keras akhir-akhir ini.

Kadang, kalau capek mendera, membayangkan mendapat jatah uang dari ayah sehingga saya gak perlu bekerja sekeras ini. Tapi itu hanya lintasan pikiran dan hati. Sesungguhnya saya akan lebih merana bila tidak bekerja keras karena bekerja keras sudah menjadi budaya yang mendarah daging bagi kami kaum perantau.

Satu dua kali memang suka 'pusing' di saat harus mengeluarkan uang untuk berbagai kebutuhan, seperti saat ini : gaji karyawan, membayar les Danu, menyiapkan dana pendidikan Haifa yang rencananya saya masukan sekolah tahun depan. Kadang seperti marah,ayah kenapa tidak mendapat uang untuk biaya semua itu? tapi lagi-lagi hanya lintasan hati dan pikiran yang tak lebih sebagai benalu. Benalu yang tumbuh di benak manusia yang kadang menemui titik jenuh.

Terlintas untuk menghitung penghasilan saya yang kalau saya simpan pasti akan banyak. Lalu dihadapkan pada pertanyaan kritis dari hati saya sendiri. *saya menyebutnya bisikan malaikat* Untuk apa? apa harta itu menjadi lebih berguna ketika saya simpan? Bukankah saya akan mendapat banyak manfaat dengan harta yang saya gunakan untuk hal yang bermanfaat (membantu suami memenuhi kebutuhan,red)? Apa saya pikir saya akan berpengasilan sebanyak itu bila harta hanya disimpan? Bisa jadi saya tetap dalam kebaikan,dalam kondisi sehat karena harta harta saya memang gak saya simpan. Saya memang sudah dipersiapkan untuk kondisi seperti ini. Jangan riweh,deh.Semua sudah diatur,kok. Sudahlah,intinya tetap bekerja dalam koridorNya dan gunakan hasilnya untuk hal-hal yang bermanfaat,hal yang dapat menambah kemuliaan kita sebagai manusia.

Setiap menerima pembayaran buku yang saya tulis,saya ingin mewujudkan keinginan untuk jalan-jalan ke Belitong, backpackeran ke Singapura,Malaysia,dan tempat tempat lainnya. Andaikan masih sendiri dengan penghasilan seperti saat ini, semua itu sudah terwujud. Tetapi lagi-lagi ada bisikan setengah ejekan, saat sendiri,kan penghasilan saya gak sebesar ini. lalu terpampang dengan jelas kebutuhan-kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Saat seperti itu setan suka lewat. Yaa.,..sudah capek capek,hasilnya gak dinikmatin sendiri. Trus malaikat bisikin lagi, menolong orang lain itu menolong diri sendiri. Bekerja dan berkorban untuk keluarga ,selama ridho dan ikhlas,itu akan menolong saya nantinya. Tidak ada kerugian ketika berbuat baik.

Sekian


Sabtu, 19 Oktober 2013

Menepi ke Ruang Spiritualitas



Terkadang kita terlalu pongah berjalan di jalan kehidupan. Kepala begitu tegap seolah tidak bisa menunduk. Saat seperti itulah benih-benih ketidak baikan bersemi. Sombong,merasa paling benar,merasa paling bijak,dan sikap ataupun sifat tidak baik lainnya.

Manusia yang menyadari kemanusiaanya tentu ada saatnya merasa diri tidak benar dan ada saatnya merasa diri sudah benar. Manusiawi. Namun kemanusiawian kita sebagai manusia seringkali dijadikan legitimasi untuk tetap di jalan yang tidak lurus. Saat seperti itu nafsu mengalahkan nurani. Hati manusia yang masih ada fitrah kemanusiaan secara otomatis akan mengingatkan diri ketika berjalan  menyimpang. Hati mengarahkan untuk selalu di jalan yang lurus maka di saat menyimpang, hati mengingatkan diri untuk menepi sejenak. Hati mengajak untuk menundukan diri. Mari sambut ajakan hati untuk menepi,mari menunduk sejenak.  Menundukan diri berarti memberi kemampuan kepada manusia untuk  memasuki sebuah ruang yang membuat manusia sepenuhnya sadar bahwa ia bukan apa-apa,bukan siapa-siapa. Ruang itu adalah ruang spiritualitas. Ruang yang sebenarnya ada pada setiap manusia.

Saat menepi, putar ulang rekaman segala polah kita. Nikmati rekaman itu di ruang spiritualitas. Sendiri,hanya kita dan pemilik kita. Hati yang mampu menempi dan memasuki ruang spiritualitas akan mampu membedakan mana rekaman yang baik dan mana rekaman yang buruk. Dengan demikian, kita mampu menilai diri,menimbang diri. Setelah berjalan sekian waktu, berapa kebaikan dan keburukan kita?

Semakin sering menepi semakin membuat jeli si navigator diri yaitu hati hingga teguran selalu akan dirasa ketika kesalahan dilakukan,sekecil apapun kesalahan itu. Ruang spiritualitas adalah ruang istirahat. Ruang istirahat yang hanya bisa dimasuki oleh manusia - manusia dengan kepala dan jiwa yang menunduk.

Mari menepi dan memasuki ruang spiritualitas kita. Sejenak saja.

Selasa, 01 Oktober 2013

Family Camp 3 : Bumi Perkemahan Mandala Wangi




Mandala Wangi merupakan sebuah bumi perkemahan atau camping ground yang terletak di kaki gunung Gede Pangrango. Jadi merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Lokasi bumi perkemahan yang selalu ramai ini sangat berdekatan dengan Kebun raya Cibodas. Secara umumnya lokasi sangat bagus,cenderung landai, aksesnya mudah maka banyak digunakan berbagai lembaga atau organisasi untuk melakukan kegiatan.


Lokasi bawah.
Lokasi untuk kemping terbagi menjadi 3 yaitu bagian bawah dekat sungai,lalu bagian atas dekat danau,dan terakhir dekat dengan hutan pinus. Lokasi paling ramai yang dekat danau dan sungai. Sungainya sangat alami dengan batu – batu besar yang disela-selanya mengalir air pegunungan yang jernih dan dingin. Anak-anak pasti sangat betah bermain-main di sungai ini. Kemudian di danau yang airnya sangat tenang,kita bisa menyewa perahu untuk mengelilingi danau. Di tengah tengah danau terdapat pendopo Eyang Suryakencana. Airnya yang jernih dan tenang menjadikanya seperti kaca hingga menjadi pemandangan yang sangat indah. Lokasi kemping yang dekat dengan pohon pinus cenderung sepi. Tetapi,ketika kami ke sana,lokasi tersebut sedang disewa oleh sebuah universitas swasta di Jakarta. Sekitar 400 m dari lokasi kemping bagian atas ada sebuah curug. Curug tersebut bernama Air Terjun Rawa Gede. Akse menuju curug tersebut berupa sebuah jalan setapak yang kanan kirinya hutan lebat. Hening,tenang namun kadang mengerikan hehe. 
Lokasi kemping bagian atas
Banyak terdapat sumber air alami
Sungai 
Air terjun mini dekat hutan pinus
Air terjun Rawagede
Perahu yang disewakan



Untuk fasilitas seperti MCk memang kurang,ya untuk sebuah camping graund seluas itu. Tapi karena jarang yang mandi (akibat cuaca yang dinginnya ekstrim banget) jadi untuk antri urusan MCk tidak begitu lama. O iya,di lokasi pasrkir terdapat warung –warung jadi kalau kekurangan bekal tinggal ke warung. Mereka juga menjual kayu untuk api unggun serta minyak tanah.
Dari tempat parkir kendaraan hingga ke lokasi kemping bisa ditempuh selama 10 menitan dengan jalan menanjak dan menurun .Tapi meski begitu,jalannya mudah dilewatin,kok.  Untuk biaya, menurut saya relatif terjangkau. Pertama ,kita harus membayar tiket masuk kawasan taman Cibodas yang hanya 3000/0rang  dan biaya parkir 8000-10.000. Kedua,ketika ingin kemping kita harus mendaftar dengan biaya 20.000/orang. Kita akan diminta menyerahkan KTP untuk dicatat petugas,selanjutnya KTP dikembalikan. Di lokasi kemping ini akan dikenakan biaya parkir kendaraan 10.000

Jalan menanjak.Ini difoto pas turun hehe

Pendopo Eyang Suryakencana

Jika kita tidak membawa tenda dari rumah maka bisa menghubungi warung terdekat untuk menyewa tenda,sleeping bag,dan matras atau lainnya. Saat itu kami menyewa kepada seorang bapak-bapak yang kami temui di dekat lokasi parkir. Sewa tenda semalam 50.000-75.000. Waktu kami menyewa tenda,sleeping bag satu,2 matras ,membeli 2 ikat kayu, dan menyewa satu obor kecil serta terima beres alias tendah sudah didirikan,tinggal pakai saja kena biaya 150.000. Intinya soal harga sewa menyewa tidak pasti,tergantung negosiasi kita tapi range-nya ya seperti yang saya tulis di atas.

Untuk menjangkau lokasi yang terletak di desa Cimacan,Pacet,Cianjur ini kita harus menuju puncak . Jadi kalau lewat tol,pastikan menuju ke arah puncak,ya dan pastikan pula di jam-jam sepi agar tidak terkena jadwal buka-tutup. Tapi kalau terpaksa kena jadwal buka-tutup ya bisa minggir dulu hehe. Ikuti saja jalan ke puncak hingga ketemu plang besar di sebuah pertigaan dengan spanduk Taman Bunga Cibodas atau taman Bunga Nasional gunung Gede Pangrango dan ada tulisan 4km (kalau gak salah). Dekat pertigaan ada alfamart Raya Cimacan lalu sebelah alfamart ada sebuah minimarket bertuliskan arab tapi sayang,lupa namanya hehe. Ketika kami ke sana dan mencari lewat google map agak susah karena belum ada yang ‘nandain’. Maka begitu sampai di sana kita langsung nandain agar memudahkan  orang lain menuju ke sana. Bila dari arah Jakarta maka di pertigaan tadi ke kanan mengikuti anak panah,4km kemudian akan ketemu pintu Selamat Datang. Setelah membayar tiket kita bisa masuk lalu ikuti papan petunjuk atau bertanyalah kepada petugas.  Waktu itu kita sampai lokasi pukul 11 malam jadi hanya membayar biaya kemping saja,tidak membayar tiket masuk soalnya tidak ada petugasnya hehe.

Ini beberapa kegiatan kami



Mengenai apa saja yang harus dibawa ketika kemping di mandalawangi ini,secara umum sama saja dengan kemping di sini  dan di. sini Jadi buka saja link-nya,ya. Jika kemping bersama keluarga,libatkan anak-anak agar mereka bisa belajar. Dan yang perlu diingat,jangan sampai membuang sampah sembarangan . Akhirnya happy camping. 

In

Jumat, 27 September 2013

Allah's Plans


Salah satu resolusi saya tahun ini adalah menerbitkan buku cerita anak dan novel teenlit. Baik cerita anak ataupun novel sudah mulai saya tulis maka optimis banget bakal bisa kelar. Namun, kenyataannya beda dengan yang direncanakan. Saya justru lebih banyak menulis buku resep. Buku resep dengan sistem jual putus. Karena saya salah satu penulis 'matre' dimana salah satu tujuan menulis untuk mendapatkan uang, maka tawaran pekerjaan menulis buku resep dengan sistem jual putus sangat saya minati. Apalagi hobi saya memang berkenaan dengan membuat makanan dan memotret makanan. Pembayaran sistem jual putus diberikan 1-2 bulan setelah naskah kita serahkan. Karena memang hobi membuat makanan dan memotret maka saya bisa cepat menyelesaikan pekerjaan itu. Sebulan,saya bisa mendapatkan fee dengan nomimal 2 juta koma sekian hingga 8 juta. Nilai yang sangat menggiurkan untuk penulis pemula dan  sedang butuh duwit hahaha.

Tidak,saya tidak menyesali kenapa resolusi saya  tidak terlaksana,malah hal yang tidak saya rencanakan terjadi,yaitu menulis buku resep. Saya ambil sisi positifnya. Saya anggap itu pertolongan Allah. di saat kondisi keuangan sedang seret maka fee menulis buku resep sangat menghidupi. saya bisa membantu suami saya membayar cicilan mobil dan mencukupi kebutuhan lainnya. Selain itu kemampuan saya memotret menambah. Kemudian, kamera saya yang dulunya prosumer berganti ke DSLR. Dan dari fee menulis buku resep itulah,saya bisa menambah modal untuk usaha saya yaitu berjualan secara online. Saya bisa mendirikan sebuah agen ekspedisi di rumah. Dan masih banyak lagi manfaatnya lainnya.


Kita punya rencana,Allah yang punya hak sepenuhnya untuk menentukan menjadi terlaksana atau tidak rencana tersebut. Namun,pasca Idul Fitri,saya agak lembat mengerjakan pekerjaan yang berkaitan dengan tulis menulis resep. Bukan sudah tidak minat tapi memang sangat repot dengan pekerjaan sebagai pedagang online. Saya biasa menulis dini hari namun akhir akhir ini dini hari dilewati dengan melayani konsumen melalui 'inbox' di FB. Kadang tersisa waktu untuk menulis,kadang sama sekali tidak. Paginya lanjut melaksanakan tugas kenegaraan (Menyapu hingga memasak) lalu menjadi guru untuk Danu, lanjut melayani konsumen sambil menyiapkan barang pesanan konsumen. Siang hari waktu saya habis untuk 'packing'  dan pekerjaan yang berhubungan dengan dagang dan ekspedisi lainnya. Kalau tidak mendung,meski repot masih bisa memotret jam 4-5 tapi kalau mendung ya tidak memotret satu kreasi  resep pun. Usai magrib harus mengajari anak-anak lagi. Untuk mencari asisten toko online pun tidak mudah. Ya lagi-lagi diambil sisi positifnya. Allah pasti punya rencana lain yang lebih indah atas semua kondisi ini.

Ini tulisan asal nyoret karena rada sebel bin galau  pekerjaan membuat garnish gak kelar-kelar dan ditimbun dengan pesanan kue dan cokelat plus melayani konsumen yang beli panci dan pisau hehehe. Sejenak galau tidak masalah. Yuk ah bekerja tak jemu-jemu kembali. Saat ini Allah sedang menguji saya menjadi wanita kuat karena harus mencukupi semua kebutuhan hidup berikut cicilan. Suami saya seorang pekerja yang rajin namun Allah sedang menguji perusahaan tempatnya bekerja jadi gajiannya seret dalam setahun terakhir. It's ok. Everything will be okay as long as we try to make it okay. Iya,kaaann??

Kamis, 26 September 2013

Pasar Apung Lembang (Lembang Floating Market)



Kalau bicara mengenai pasar apung maka kita akan menghubungkannya dengan pulau Kalimantan, sungai Musi ataupun sungai Barito. Ya , karena menurut pelajaran IPS (hehe pelajar banget,sih)  di kedua sungai tersebut terdapat pasar apung yaitu pasar di sungai.Namun,bagi kita yang tinggal di Jakarta,Bandung,dan sekitarnya tidak perlu jauh –jauh menyeberang pulau untuk tahu seperti apa,sih pasar apung itu. Pasar apung sudah ada di dekat kita ,kok yaitu di kawasan wisata Lembang, Bandung,Jawa Barat.



Pasar Apung Lembang berlokasi di sebuah danau alami yang bernama Situ Umar. Penduduk sekitar lebih mengenal nama Situ Umar daripada pasar apung. Mungkin karena pasar apung baru berdiri pada bulan Desember 2012 sehingga belum dikenal banyak orang. Oleh pengelola,danau tersebut ‘didandani’ sedemikian rupa hingga menjadi tempat wisata kuliner yang unik di Bandung. Untuk memasuki kawasan pasar apung, kita akan dikenakan tiket Rp10.000/orang. Tiket tersebut dapat ditukar dengan segelas minuman panas atau dingin. Hal yang tidak biasa yang terdapat di Pasar Apung Lembang ini adalah pedagang menjajakan dagangannya di atas perahu yang mengapung di tengah danau. Kita,sebagai pembeli dapat membelinya dengan menyewa perahu atau sampan . Saat itu saya membayar Rp70.000 untuk menyewa perahu untuk 4 penumpang . Tetapi bila tidak ingin  menyeberangi danau untuk ke lokasi wisata kuliner,,kita bisa juga melalui semacam jembatan. Di pinggir jembatan itulah berkumpul pedagang menjajakan jajanan khas Bandung seperti siomay,batagor,hingga rujak tumbuk. Menurut saya harga jajanan di sana lumayan mahal, siomay satu porsi saja 25.000. Tapi Bandung disebut sebagai tempat ‘buang duwit’ orang-orang kaya jadi mungkin harga-harga itu dianggap wajar.


Rumah di tengah danau. 
Selain pasar terapung, di tengah danau juga terdapat gazebo-gazebo. Sungguh,pemandangan yang indah bukan melihat sebuah gazebo di tengah danau dan dikelilingi gunung-gunung? Di pinggiran danau terdapat saung,tenda,dan arena bermain anak-anak,seperti arena menangkap ikan,memancing ikan,taman kelinci hingga flying fox. Soal harga,sama mahalnya hehe. Taman kelinci merupakan sebuah arena yang ditata sedemikian rupa untuk ‘rumah’ kelinci.Dengan tiket 15.000/anak,anak-anak akan mendapatkan seikat wortel  dan sebuah es krim. Anak-anak dapat memberi makan kelinci dengan wortel tersebut. Mungkin yang termurah adalah memberi pakan angsa karena harga pakannya hanya 5000 hehe.
Satu hal yang harus diingat, transaksi di Pasar Apung Lembang ini tidak menggunakan uang,namun koin. Jadi kita harus menukar uang kita dengan koin apabila ingin berbelanja atau memasuki arena bermain anak-anak. Koin tersebut bernilai 5000,10000 hingga 100.000. Ada banyak titik tempat penukaran koin,muali dari pintu masuk hingga ke tempat ‘take off’ perahu atau sampan yang kita sewa. Tukarlah uang dengan koin sesuai kebutuhan karena koin tidak dapat ditukar kembali dengan uang.
Musholla terapung

Taman kelinci


Tukar koin di sini
ini lho koinnya
Mencari ikan

Duduk santai memandangi danau





Nha bagaimana,ya menuju ke sana? Yang jelas untuk kita yang ada di luar Bandung harus menuju ke Bandung terlebih dahulu. Jika membawa kendaraan roda 4 atau lebih maka disarankan berangkat pagi-pagi karena akses ke Lembang itu banyak terdapat titik macet. Pasar Apung sendiri terletak di Jl. Gran Hotel No.33 E,Lembang,Bandung Barat. Menuju lokasi Pasar Apung,terdapat banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi,seperti rumah sosis.


Overall,Pasar Apung memang tempat wisata yang ‘ono rego ono rupo’. Memang relatif mahal untuk penduduk kebanyakan Indonesia tetapi fasilitasnya memang memadai kecuali musholla (selalu ini mah). Toilet yang tidak sedikit dan bersih serta lokasi parkir yang luas dengan view gunung-gunung. Tetapi jadi berpikir, kenyamanan itu mahal ya,ternyata hehe. 


Kamis, 12 September 2013

Family Camp 2 di Curug Nangka




Me and Kiddos

Kami sekeluarga baru saja melaksanakan kegiatan yang disukai anak-anak,apalagi kalau bukan kemping. Kemping bersama keluarga merupakan kegiatan yang akan rutin dilakukan  karena manfaatnya memang tidak sedikit. Paling tidak mengajari anak mengenai bagaimana mengenal alam luar. Lalu,mengajari bagaimana kehidupan di alam itu. Mengajari bagaimana mendirikan tenda,dll (soal mendirikan tenda ,saya dan suami saya juga belajar hehe). Family camp bisa dijadikan alternatif untuk menghabiskan akhir pekan setelah satu minggu berkutat dengan pekerjaan dan rutinitas lainnya. Anak-anak yang tinggal di kota besar ,hampir tidak menemui suasana alam yang tenang,asri,dan lestari maka mengajak anak-anak ke tempat camping graund yang umumnya di alam bebas yang asri akan sangat menyenangkan bagi mereka. Family camp juga dapat dimanfaatkan untuk membangun sebuah hubungan yang lebih baik antar anggota keluarga. 
Tenda Kami

Lokasi Camping Graund yang luas

Curug Nangka merupakan curug yang terletak di kaki gunung Salak.Menurut info yang saya baca, Curug Nangka terletak di desa Warung Loa ,kecamatan Tamansari. Di Tamansari ini banyak lokasi curug ternyata karena saya sempat membaca plang bertuliskan “Selamat datang di kawasan wisata Tamansari” . Dan karena nyasar,kami pun ketemu petunjuk arah menuju curug Luhur. Jadi memang banyak tempat wisata alam di Tamansari ini. Saya belum tahu ,apakah curug Luhur ini ada camping graundnya atau tidak. Kalau ada,bisa jadi tujuan selanjutnya.
Parit kecil di dekat camping graund.Airnya jernih.

Curug bawah

Sayangnya ,di google belum ada yang ‘nandain’ curug Nangka ini jadi dicari di google map agak susah. Ketemu blog yang menuliskan koordinat letak curug yang banyak terdapat monyet ekor panjang ini namun kata suami saya tidak tepat. Jadi kami hanya berbekal tulisan di blog yang kami googling. Dari Depok kami menuju tol Jagorawi yang alhamdulillah ramai lancar. Keluar di tol Bogor kami menuju ke kanan,ke arah Tugu Kujang lalu Istana Bogor dan menuju Ramayana BTM (bogor Trade Mall). Tapi kami salah jalan dan akhirnya bertanya ke seseorang. Jalan di sore hari di tengah kota Bogor itu memerlukan kesabaran tingkat dewa. Macet oleh angkot yang semrawut serta pedagang kaki lima yang memakan separuh jalan. Keluar BTM kami ke arah jalan empang  trus ke Jl. Raya Ciapus. Ikuti saja jalan raya ciapus tersebut.Satu hal,di sepanjang jalan dari setelah BTM sampai curug nangka tidak ada SPBU. Adanya penjual bensin rumahan saja. Jadi pastikan tangki penuh terisi bahan bakar,ya. Nanti kalau sudah ketemu pertigaan atau mentok di Bogor Resort ( something like that lah namanya) ,belok saja ke kiri,jangan ke kenan karena ke kanan itu arah Curug Luhur. Ketika belok ke kiri tersebut ,dapat kita lihat di seberang jalan semacam pos yang jadi pangkalan ojeg  menuju curug Nangka. Kita dapat menggali informasi di sana. Lalu ikuti jalan beraspal sampai ketemu pos penjagaan curug nangka.
Jan menuju ke curug atas
Ceria bermain di sungai

Anak mana yang tidak menyukai bermain air?
Segar


Untuk masuk ke curug Nangka ,kita harus melewati 2 loket. Loket pertama dikenai biaya 7500 perorang . lalu loket kedua dikenai biaya parkir mobil 5000 permobil dan untuk yang akan kempig dikenakan biaya 5000/orang. Bagi yang membawa mobil ,sebaiknya parkir jangan terlalu ke dalam, di luaran saja karena kalau di dalam (di depan warung-warung makan) nanti akan susah keluar,dikepung sama motor. Susah sekali untuk keluar meskipun ada penjaga parkir yang membantu. intinya untuk urusan parkir kurang terorganize dengan baik. Pengunjung yang diinstruksikan agar tidak mengunci stang motor mereka ,terkadang tidak patuh .Hal ini membuat petugas parkir kewalahan ketika proses geser menggeser motor untuk memberi jalan bagi mobil yang hendak keluar terlebih dahulu.  Di area parkir terdapat warung -warung makan yang menyediakan menu khas Sunda. 




Lokasi camping graund dari lokasi parkir tidak terlalu jauh.Kalaupun keberatan membawa barang,kita bisa meminta tolong orang di sekitar situ. Jangan lupa untuk kasih uang terima kasih,ya hehe. Di lokasi camping graund ada beberapa warung yang menjual kayu untuk api unggun dan kalau tidak sempat membawa tenda,kita bisa juga menyewa tenda di warung warung tersebut. Saya lupa menanyakan harga sewanya karena saya membawa tenda sendiri. Jika menyewa tenda di warung-warung tersebut maka bisa dibilang terima beres,tenda sudah dipasangkan dan ketika pulang,kita tidak perlu membongkarnya.

Kalau akhir pekan,banyak,lho yang kemping di sana,biasanya anak-anak muda. Beberapa sekolah atau organisasi juga menjadikan lokasi ini untuk tempat kegiatan mereka. Lokasi camping graundnya cukup luas.
Suhu di lokasi cukup dingin.Menurut yang saya baca,sekitar 20-22 derajat celsius jadi jangan lupa membawa jaket,sleeping bag,dan sejenisnya. Di lokasi kemping terdapat banyak penjual makanan jadi kalau tidak sempat membawa bekal makanan atau bahan makanan yang cukup,bisa membeli di sana. Tapi kurang seru,ya kalau beli. Kemping itu lebih seru kalau masak sendiri,ya gak?. Ada toilet yang satu memadai dan lumayan bersih tapi satu lagi rada jorok,hiii.  Nha,apa  saja, ya yang sebaiknya dibawa ketika  kemping ? Mungkin ini bisa membantu :

1.       Tenda
2.       Tikar atau karpet yang mudah dibawa
3.       Sleeping bag
4.       Alat masak praktis,jadi enggak perlu bawa oven atau tabung gas 3kg atau 12kg
5.       Alat mandi
6.       Jaket
7.       Sandal memadai,jangan high heel gitu maksudnya hehe
8.       Makanan awet ,seperti kering kentang
9.       Cemilan yang banyak karena hawa dingin bikin lapar terus,apalagi kalau bawa anak-anak
10.   Minuman hangat
11.   Termos mini
12.   Alat makan yang simple,tidak mudah pecah.
13.   Baju ganti memadai
14.   P3K
15.   Senter
16.   Power bank
17.   Alat komunikasi

18.   Tempat untuk sampah


Sepertinya itu saja sudah cukup,ya. Isilah kegiatan kemping dengan hal-hal positif dan jangan membuag sampah sembarangan. Nha bagaimanakah curug nangka itu?

Menenangkan pikiran

Curug Nangka sebenarnya nama curug yang paling bawah karena menurut yang saya baca curug di lokasi ini ada 3 yaitu curug Nangka,curug Daun,curug,Kawung. Curugnya cukup aman  dan ketika saya kesana tidak deras airnya. Dibawah curug tentu ada aliran sungai dengan batu betu besar yang unik. Di situ kita bisa bertafakur alam tiada batas. Betapa maha pintar Allah dengan segala ciptaanNya. Sungainya aman jadi anak anak bisa bermain dengan suka cita. Menuju curug Daun dan Kawung memang harus melewati jalan yang naik turun di pinggir sungai tapi cenderung landai relatif aman,bahkan untuk anak-anak sekalipun. Kesegaran air curug yang dikelilingi bukit dan hutan dengan pepohonan menghijau menghadirkan nuansa alam yang asri dan lestari. Hal ini akan membuat kita betah untuk terus bermain air di sana,apalagi kita juga bisa menangkap ikan-ikan kecil yang banyak terdapat di sungai.
monyet ekor panjang di sekitar curug




Api unggun di malam dan pagi hari. Menghangatkan


kegitan masak memasak

Cokelat panas,teh manis panas untuk pagi yang dingin 


Membuat api unggun,memasak, duduk bercengkrama sambil menikmati minuman hangat di pagi hari, hingga bermain bersama adalah kegiatan - kegiatan yang dilakukan ketika melaksanakan family camp. Kegiatan lainnya tentu mengajak anak-anak bermain air di kawasan curug. Alhamdulillah meski rada ribet, family camp kedua kami sukses. Anak-anak sangat menyukai kegiatan family camp. Akhirnya,sampai jumpa di family camp berikutnya. Semoga tulisan ini bermanfaat. Merdeka!