Rabu, 28 Desember 2016

Kawasan Wisata Ujung Genteng

Bismillahirrahmaanirrahiim

Peringatan: reviewnya agak panjang karena tempat yang dikunjungi lebih dari satu hehe

Ujung Genteng adalah satu wilayah yang unik karena di sana itu seperti berbaur jadi satu antara alam pantai dan gunung/ hutan. Maka tidak heran lokasi pinggiran pantai tapi banyak tanaman padi atau tanaman khas perkebunan. Hal unik lainnya adalah aksesnya,masya allah, luar biasa. Jalan berliku,berkelok dan naik turun ditambah tikungan tajam benar benar mengguncang adrenalin. Di perjalanan awal kakn kiri jalan berliku adalah tanaman pohon sawit, selanjutnya hutan belantara, selanjutnya lagi perkebunan teh bahkan sempat saya baca ada perkebunan karet. Jadi lengkap banget ya. Selain berkelok dan dan turun, sisi jalan adalah hutan yang rawan longsor atau jurang yang juga rawan longsor. Memang ada sebagian pinggir jalan yang merupakan pemukiman penduduk namun di sebrang pemukiman adalah hutan yang rawan longsor. salut sekali dengan orang yang bermukim di sepanjang jalan berkelok dengan hiasan tikungan tajam tersebut karena sepertinya bisa hidup tenang dengan kondisi rawan bahaya seperti itu. 

Bila musim hujan tiba ,bencana tanah longsor kerap terjadi walaupun skala kecil. Pohon tumbang, jalan tergerus (karena jurang yang longsor) adalah hal lumrah yang bisa kita temui di sepanjang jalan menuju kawasan wisata Ujung genteng. Maka, siapkan fisik yang sehat dan kuat, kondisi kendaraan yang prima (terutama rem ) ,dan kemampuan mengemudi yang memadai bila hendak menuju Ujung genteng. Untuk orang yang mudah panik sebaiknya jangan menyetir,deh soalnya menyetir di akses tersebut butuh konsentrasi dan ketenangan pikiran hehe. Sebaiknya sebelum ke ujung genteng, bawa mobil ke bengkel,cek seluruhnya agar kondisi kendaraan baik,terutama rem. Kan horor kalau di tengah hutan di malam hari mobil mogok maka kondisi kendaraan harus bagus. 

pantai tempat penangkaran penyu
Kalau dari Jakarta atau Depok dengan kondisi jalan normal (maksudnya tidak macet ) maka perjalanan ditempuh lebih dari 5 jam, hampir 10 jam . Usahakan agar tidak melintas hutan di saat malam karena sangat gelap dan rawan,terutama bagi yang belum pernah sama sekali melewati akses tersebut. Sebaiknya berangkat dari Jakarta atau Depok pagi hari agar tidak melewatkan malam di pinggir hutan dan jurang. Bersedekahlah sebelum memulai perjalanan sensasional ini, jangan lupa untuk senantiasa berdzikir. Tapi dibalik aksesnya yang 'amazing' tersebut, Ujung genteng adalah destinasi wisata laut dan hutan atau gunung yang sangat indah.

Bagaimana menuju ke sana
Kalau tujuannya pantai ,sebenarnya panjang ya pantainya jadi bisa masuk dari beberapa tempat. Nanti kalau sudah di sana pasti bisa tahu. Nha bagi yang ingin ke sana bisa gunakan koordinat ini -7.363207, 106.401844 . Tempo hari kami masuk dari titik tersebut namun pulangnya lewat jalan berbeda. Kalau dari Jakatta/ depok masuk tol Jagorawi ke arah Bogor ,pilih yang ke arah Sukabumi. Keluar tol ,ikuti saja jalan hingga terlihat kantor TMC polsek Sukabumi ,kemudian belok kanan. Dari situ petualangan di mulai ,deh. Berdasar informasi dari google,ini rute menuju Ujung genteng dengan kendaraan pribadi .

1. Jakarta/ Depok – ciawi - cicurug – Cibadak – Pelabuhan ratu – Cikembar – Jampang Kulon – Surade – Ujung Genteng.
2. Jakarta/Depok – Ciawi – Cicurug – Cibadak- Sukabumi – Jampang Tengah- Jampang kulon – Surade- Ujung Genteng.
Tempo hari kami menggunakan rute nomor 1.

Saran saya ,lebih baik menggunakan kendaraan pribadi (entah milik pribadi attau menyewa ya) terutama bila bersama keluarga. Jika masih jomblo mungkin bisa menggunakan bis (backpacker-an ) hehe.

Begitu terlihat gapura yang menunjukan telah masuk kawasan Ujung Genteng akan dikenakan tarif masuk 30.000/mobil tapi meskipun ada spanduk dispora dan tarif tarif kendaraan, kami tidak diberi semacam tiket atau karcis sebagai bukti sudah bayar. Sempat curiga ini pungli karena dari tempat penarikan tarif dengan pantai sangatlah jauh,mungkin lebih dari 2 km.

kami menginap di sini.kamar extra bed 450,000/malam
Penginapan
Ke Ujung Genteng tetntu harus menginap. Di sana banyak sekali pilihan penginapan. Ada yang jauh dari lokasi pantai,ada yang dekat bahkan di pinggir pantai. Pilih saja sesuai selera. Kalau musim liburan memang rawan kehabisan penginapan ya maka bisa booking terlebih dahulu melalui telepon. Penginapan di sana ada yang berupa kamar (bisa minta extra bed dengan membayar extra juga tentunya) ,ada yang berupa 1 rumah/ homestay. Tarif minimal rata rata untuk penginapan,sih 400-an ribu. Tempo hari saya menannyakan tarif homestay yang lokasinmya agak jauh dari pantai 400.000/malam . Homestay agak dekat pantai sekitar 700.000/malam .Kalau tarif penginapan di pinggiran pantai kami belum tahu informasinya. Beda fasilitas juga beda harga. Penginapan ber-AC tentu lebih mahal daripada hanya menggunakan kipas angin. Kalau keluarga besar atau rombongan lebih baik milih homestay karena bisa masak sendiri untuk menghemat ,itu juga kalau mau hemat hehe.

lokasi terseretnya 3 korban oleh ombak ,pantai pengumbahan
Pantai
Kalau pantai di kawasan Anyer,kan ada namanya di setiap pintu masuk,ya. Misalnya pantai karang bolong,pantai ini itu. Nha di Ujung Genteng ini tidak ada nama jadi untuk tahu namanya saya meraba-raba ,eleuh. Ini ada jembatan bertuliskan Cibuaya,oh berarti ini pantai Cibuaya. Nha paling yang ada tulisan tuh pantai Pangumbahan karena ada gapuranya. Mau nanya nanya juga lupa haha. Yah pokoknya bisa andalkan peta untuk mencari tahu. Menurut informasi yang saya baca ,pantai di kawasan Ujung Genteng ini ada beberapa nama pantai seperti pantai Amanda Ratu, Pantai Cibuaya, Pantai Ujung Genteng (paling ujung ) ,pantai pengumbahan, Pantai ombak tujuh,Pantai Pinarikan, Pantai Minajaya. Oh ya sekitar pantai Ujung Genteng yang paling ujung ,penginapannya terkesan agak kumuh, ada tempat ajeb ajeb juga yaitu karaoke dan kafe. Brisik. Ih,awal datang kami cari di situ tapi untung lihat tempat ajeb ajeb ,langsung,deh cabut jadi menginap di dekat pantai lain. Sebelah pantai Ujung gentang yang paling ujung ini ada hutan konservasi yang dikelola oleh TNI AU. Sempat ingin masuk tapi kata mamang nelayan hanya hutan ajah ,tidak ada apa appa lalu seseorang mendekat,kulihat ada tiket dengan tulisan 25.000 ,kami batalkan,deh hehe. Takutnya 25.000 /orang. Ya mungkin 25.000 untuk satu mobil.

semua anak penyu yang dilepas berjalan menuju laut.
tidak ada yang balik arah atau bingung .
Begitu masuk kawasan pantai Pengumbahan, tepatnya dekat gapura masuk ada segerombol orang yang minta uang masuk Rp10.000/kendaraan tapi herannya, yang bertugas meminta seperti kurang pede karena ada beberapa pengunjung yang dibiarkan saja masuk tanpa dimintai pungutan. Jangan-jangan ini juga termasuk pungli karena ketika hendak masuk ke tempat penangkaran penyu ,kita diminta biaya lagi 10.000/ orang . Masa sampai 2 kali dimintai tarif ya kan? Segerombolan orang tersebut juga seperti abg yang main main. Nha kalau ini bukan resmi karena di karcisnya jelas ada logo pemerintah kabupaten sukabumi, petugasnya juga berseragam.

air sungai mengalir ke laut. salah satu akses menuju penangkaran penyu
jadi kita harus menyebrang. 

Hal yang penting untuk diperhatikan adalah patuhi aturan, indahkan peringatan yang diberikan petugas. Saat kami di sana ,ada 3 orang terseret ombak dan belum ditemukan hingga kami kembali ke Depok. Konon mereka sebelumnya sudha diperingatkan tapi entahlah,tidak dipatuhi mungkin hingga pagi pagi sekali mereka terseret ombak. Petugas pantai belum lah pada datang. Ombaknya pantai di sana sangat besar. Suara omboknya menggetarkan hati,deh hehe. Maka kalau mau berenang atau main main di air, pilihlah di tempat tempat yang diperbolehkan. Kalau di pantai tempat penangkaran penyu ,kita tidak boleh samp[ai main air,main pasir boleh tapi main air jangan. Karena seringnya terjadi ketika sedang main air di pinggir pantai,ombak tiba tiba datang menggulung dan jarang ada yang jasadnya kembali. Naudzubillah min dzalik. Maka patuhi aturan ya biar kita semua selamat.

anak penyu siap dilepaskan
Satu hal yang unik di pantai Pengumbahan yaitu kita bisa melihat pelepasan anak anak penyu ke laut. Bila malam anak anak penyu tersebut menetas maka di sore harinya mereka harus dilepas ke laut. Masya Allah...insting hewan itu menakjubkan. Baru juga sehari menetas tapi mereka tahu harus kemana ketika dilepaskan di pantai,tidak ada yang berbalik ke pantai,semua menuju ke laut. Konon,35 tahun kemudian mereka akan balik untuk bertelur. Lalu petugas akan mengambil telurnya lalu menempatkan di tempat penetasan. Setelah menetas mereka akan dilepas ke laut. Kita bisa ikut menyaksikan pelepasan anak penyu di sore hari pukul 17.30.



jangan abaikan peringatan ini.


Curug
Selain pantai, kita bisa menikmati curug juga di sana. Sukabumi itu memang indah. Pantai ada, curug ada. Kami mengunjungi 2 curug di sekitar Ujung Genteng ini yaitu Curug Cikaso dan Curug Luhur Cigangsa (Curug Cigangsa). Meski agak jauh dari pantai tapi 2 curug termasuk dalam wilayah destinasi wisata Ujung Genteng. Sangat unik bukan, ada pantai,hutan,dan curug. 







Curug Cikaso
Menurut informasi yang saya baca Curug Cikaso berada di Dusun Ciniti, Cibitung, Kec. Surade, Cibitung, Sukabumi, Jawa Barat . Kalian bisa gunakan koordinat ini -7.358355, 106.620531 untuk menuju curug sangat fantastiis ini. Curug ini memliki 3 air terjun yang masing – masing memliki nama yaitu Curug Asepan (sebelah kiri), Curug Aki (sebelah kanan), Curug Meong (bagian tengah). Saat musim hujan,debit air sangat banyak. Lihatlah ke atas, di mana seolah olah air ditumpahkan, Allah maha hebat telah menciptakan curug. Tumpahan air dari ketinggian 80 m menciptakan ..emm apa ya seperti kabut tipis hingga kita akan kebasahan bila mendekat. 


dermaga sedang dibangun di tempat penyebarangan ke curug cikaso

salah satu titik sungai dibawah curug cikaso
Setelah sampai di tempat parkir sebenarnya tidak jauh untuk menuju ke curug yang tingginya 80 m dan lebar 100 m ini jadi bisa di tempuh dengan jalan kaki. Namun di musim hujan,jalanan sangat tricky dan becek maka lebih baik ditempuh dengan perahu penyebrangan. Tiket menyebrang hanya 65.000 bolak balik. Nanti akan ada seseorang yang menemani dari naik perahu, di curug hingga pulangnya. Beliau juga akan mengawasi keselamatan kita ketika di curug karena curug ini sangat deras dan kita dilarang mandi di curug tersebut. Bisa juga bertanya tanya untuk menggali informasi ke beliau. Jadi, atas jasanya tersebut tolong dikasih tips ya hehe. Ketika kami ke sana, air curug sedang deras banget karena memang musim hujan jadi keindahan curug sungat sangat luar biasa,masya Allah. Atas informasi bapak yang menemani kami, belum lama tempat tersebut terkena musibah yaitu banjir yang sangat tinggi hingga warung yang di pinggir sungai terhempas semua.
Masya Allah..aku bersyukur menyenangi alam alam seperti itu karena lebih banyak dzikirnya .

curug luhur cigangsa dilihat dari tengah tengah
Curug Luhur Cigangsa
Karena bingung nama yang sebenarnya itu Luhur atau Cigangsa jadi saya sebut luhur cigangsa hehe. Curug cigangsa ini diambil dari nama sesepuh di situ yaitu eyang gangsa ,sedangkan disebut luhur karena curug ini ada di atas yang dibawahnya itu sawah sawah. Menuju ke curug ini ,lebih baik bertanya ke warga daripada bingung . Begitu memasuki kawasan curug nanti ada seseorang yang berjaga meminta kita parkir di suatu halaman (bukan lahan parkir ) lalu meminta biaya parkir 15.000 dan tarif per orang ke curug 3000. Kalau minta diantar boleh juga cuman sudah seharusnya membayar lebih ,ya.  









bagian atas curug luhur cigangsa.

dari bagian bawah tapi menyamping 
Uniknya curug ini adalah,kita bisa melihat bagian atas curug yang bermula dari aliran sungai. Kita bisa melihat dari pinggir jalan setapak yang kita lalui. Kemudian, unik yang kedua adalah curug ini punya 3 tingkatan dinding curugnya berupa batu hitam namun berlapis lapis. Unik yang ketiga adalah bila musim kemarau,curug ini kering tapi bila musim hujan sangat deras tapi kotor airnya karena tanah lumpur dan cenderung membayakan karena batunya licin. Curug ini terletak di antara sawah sawah yang ditanami padi .Menuju kebawah sedikit merinding sih soalnya ketika kami ke sana sepi banget hehe jadi saya gak henti henti nyebut deh hehe.Curug ini dimanfaatkan penduduk untuk mengaliri sawah . Kalau menuju bawah curug menurun maka kembali ke atas jalanan nanjak yang bikin ngos ngosan untuk orang yang kurang olahraga hehe. Kalau mau pemandangan yang indah bisa turun ke bawah lagi namun agak memutar jadi kita bisa melihat secara keseluruhan curug yang konon pada zaman penjajahan digunakan untuk bersembunyi tentara ketika melwan penjajah. 



saung dekat curug




Alhamdulillah,selesai menuliskan review kunjungan kami tempo hari. . Bila ada yang ditanyakan, silahkan,ya. Bisa ke FB saya.