Tampilkan postingan dengan label Wisata Kuliner. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wisata Kuliner. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 11 Mei 2013

Bakmi Fuad


Rp7000/porsi
Masih tentang kuliner pinggir jalan. Sebenarnya banyak makanan yang dijual di kaki lima atau di pinggir jalan yang tidak kalah enak dengan di tempat makan lain yang lebih bergengsi.  Bahkan ada yang lebih enak. Kali pertama mencoba Bakmi Fuad ini saya teringat dengan tempat makan yang menurut saya mahal yaitu Es Teller 77. Mi yang digunakan mirip dengan mi ayam di resto tersebut. Hanya saja harga berbeda jauh. Di Es Teller 77, kita harus membayar Rp19.000 untuk mendapatkan semangkuk mi namun di Bakmi Fuad cukup membayar Rp7000 saja. 




Bukan saus abal-abal dan sudah saya buktikan
Soal rasa ya tidak jauh beda lah,apalagi dengan harga yang hanya Rp7000/ porsi. Menurut penjualnya,mi tersebut dibuat sendiri dengan tanpa menambahkan bahan tambahan pangan seperti pewarna. Sejak mengetahui hal tersebut, saya selalu ke Bakmi Fuad ketika ingin makan mi karena cenderung lebih aman. Selain itu, saus sambal botolan yang digunakan bukan saus sambal yang murahan namun bermerek .








Banyak pedagang kaki lima di kawasan ini

Jika Anda tinggal di Depok bisa mendatangi Bakmi Fuad di ruas jalan masuk kawasan perumahan Depok Maharaja atau di samping mol Depok Town Center (DTC).  Begitu Anda memasuki komplek dari arah Jl.Raya Sawangan, Anda akan menemukan pedagang kaki lima yang berjajar di kiri jalan dan Bakmi Fuad ada di antara mereka. Warna gerobaknya sangat mencolok yaitu warna hijau terang. Sebenarnya Bakmi Fuad ada di 2 lokasi. Selain di kawasan perumahan Depok Maharaga, juga terdapat di komplek perumahan Poin Mas yang tidak jauh dari Depok Maharaja. Namun, saya belum mengunjunginya meskipun terhitung lebih dekat dari rumah saya.




Selamat makan enak dan Terjangka. Merdeka!

Rabu, 24 April 2013

Wisata Kuliner : Bubur Ayam Beras Organik Pak Gentong




Bubur Ayam Beras Organik Pak Gentong


Dahulu, Depok ,jawa barat sempat dijuluki tempat jin buang anak karena memang masih sangat kampung. Saat ini, julukan itu tidak berlaku karena lambat laun Depok mirip Jakarta, kota yang selalu gegap gempita. Pusat perbelanjaan tumbuh bak jamur di musim hujan,perumahan dan tempat makan pun mengalami hal serupa.
Bisa dikatakan,Depok menjadi salah satu pilihan tempat tinggal banyak keluarga muda di Jakarta dan sekitarnya. Para keluarga muda itu rata-rata berprofesi sebagai karyawan. Mereka menempati komplek-komplek perumahan,baik komplek perumahan minimalis ataupun real estate. Jadi sangat wajar, Depok menjadi incara para pebisnis untuk membuka usaha atau mengembangkan usaha yang sudah dirintis di tempat lain,tak terkecuali usaha di bidang makanan atau kuliner. Perkembangan tempat wisata kuliner di Depok sangat pesat . Para pelaku bisnis makanan seolah tidak mau ketinggalan kesempatan sedikit pun untuk meraup keuntungan di kota yang baru berusia 13 tahun setelah lepas dari Bogor ini. 


           Demi menarik minat pembeli, pengusaha makanan melakukan berbagai inovasi. Salah satu inovasi yang mampu menyedot pembeli adalah bubur ayam dari beras organik. Seorang padagang kaki lima menjajakan bubur tersebut dengan nama Bubur Ayam Beras Organik Pak gentong. Lokasinya terhitung stategis yaitu di pinggir jalan raya yang menjadi akses ke  sebuah kawasan perumahan yang ramai di Depok yaitu Puri Depok Mas. Dengan mobil pick up bubur ayam beras organik yang tidak pernah sepi pembeli ini dijajakan. Dengan harga Rp9000/porsi Anda dapat menikmati lezatnya bubur ayam dengan kaldu yang gurih. Anda dapat menikmatinya pagi hingga menjelang siang atau sore hingga malam karena bubur ayam ini buka dua kali dalam sehari. 


Bubur bisa dibawa pulang atau dimakan di tempat


Relatif bersih




Gentong tempat bubur



Hal unik yang dapat ditemui di warung bubur ayam kaki lima ini adalah tempat bubur yang berupa gentong. Tetapi meski demikian, Pak Gentong tidak memasaknya di gentong tersebut. Beliau memasaknya di panci biasa,begitu matang ia tuang ke dalam gentong. Berbagai lauk pelengkap bubur ayam ,seperti sate hati ampela ayam juga bisa ditemui di sini dengan harga Rp2000/tusuk.




Dijajakan dengan mobil pick up


                Datanglah lebih awal jika ingin menyantap bubur ayam dengan cincangan ayam yang halus ini karena telat sedikit saja, Anda akan kehabisan apalagi bila di pagi hari. Nah,jika sedang tidak sempat membuat sarapan atau masak malam buat keluarga, Bubur Ayam Beras Organik Pak Genting bisa jadi pilihan. Selamat makan enak!

Selasa, 23 April 2013

Wisata Kuliner : Bakso Kraton





Bakso Kraton merupakan tempat makan  favorit kami sekeluarga.  Pertama, karena ada tempat lesehannya. Untuk yang mempunyai balita, tempat makan lesehan lebih aman. Kedua,nuansa Jawa,khusunya Solo,Jawa Tengah meskipun kurang kental. Ketiga,menu lengkap dan banyak menu khas Solo .
Saya di Depok, jadi saya mengulas tentang Bakso Kraton yang ada di Depok. Bakso Kraton beralamat di JL. Siliwangi, 4 RT 003/10, Depok,telp 021 7760841 . Kalau dari Margonda, belok kiri di Tugu Margonda ,kira-kira 100 meter di sebelah kiri jalan atau diseberang sebuah supermarket bahan bangunan Home Multi. Kendaraan dapat diparkir di bagian depan atau bagian belakang. Memang, untuk rumah makan sebesar itu, terasa sekali area parkirnya kurang luas. Saya pernah kehabisan tempat parkir dan harus memarkir di pinggir jalan. 








Bangunan rumah makan khas Solo ini terbuka dan terdiri dari 2 lantai. Hijau adalah nuansa yang ditampilkan meskipun (mungkin) karena usia, cat hijau pada meja,kursi sudah tidak cerah lagi, lantai keramik putih pun tidak putih cerah lagi. Di pintu masuk terdapat semacam patung dari kayu. Menurutku, patung itu seperti tokoh wayang yang sedang menyambut tamu atau mengucapkan selamat datang. Begitu memasuki rumah makan,biasanya akan terdengar musik gamelan atau campur sari. Lantai pertama untuk menempatkan meja dan kursi untuk makan dengan duduk biasa,sedangkan lantai dua khusus untuk lesehan. Baik dilantai bawah ataupun atas,terdapat sebuah lemari ukir yang terkesan kuno dan warnanya sudah memudar. Berdasarkan pengamatan saya, dapurnya terdiri dari 3 bagian. 2 dapur bagian bawah untuk mengolah makanan,dapur bagian atas untuk menyiapkan minuman.


Warnanya mulai lusuh

Meja lesehan



Lemari ukir




Pecel


Menu yang ditawarkan sangat beragam,mulai dari nasi goreng, mie ayam,bakso, dan beberapa makanan khas Solo seperti nasi pecel, gudeg, tengkleng,dan lain sebagainya. Minumannya sangat variatif,seperti es teh manis, aneka jus buah, es teller hingga milkshake. Meskipun bangunannya sudah tidak cerah lagi namun makanan yang disajikan dan alat sajinya relatif bersih. Pelayannya juga berpakaian rapi dan ramah. Untuk rasa, keluarga saya menyukainya apalagi bisa minta tanpa msg. Pecelnya enak meskipun bagiku kurang pedas dan telurnya terlalu banyak mengandung micin. Saya tidak suka dadar telur dengan micin. Mengenai harga,menurutku sesuai untuk ukuran rumah makan sekelas Bakso Keraton. Gudeg Bakso Keraton lah yang menginspirasi saya untuk menerima pesanan paket nasi gudeg :D Rasa gudegnya asli yaitu bersemu manis.


Bakso Kraton

Di bagian belakang bangunan rumah makan terdapat kamar mandi, toilet,dan mushola serta mess karyawan. Toiletnya tidak bau meskipun kurang cerah. Menurut saya, sebaiknya dibersihkan lagi,sih :D supaya lebih kinclong. Mungkin Bakso Kraton sedang mengumpulkan modal untuk merenovasi bangunannya hehe . Soalnya, kalau tampilannya begitu terus, pengunjung akan bosan.
Apapun, Bak Keraton masih jadi tempat favorit keluargaku dengan alasan-alasan yang saya tulis di atas itu. Untuk lebih jelasnya,silahkan datang dan coba sendiri