Sabtu, 19 Oktober 2013
Menepi ke Ruang Spiritualitas
Terkadang kita terlalu pongah berjalan di jalan kehidupan. Kepala begitu tegap seolah tidak bisa menunduk. Saat seperti itulah benih-benih ketidak baikan bersemi. Sombong,merasa paling benar,merasa paling bijak,dan sikap ataupun sifat tidak baik lainnya.
Manusia yang menyadari kemanusiaanya tentu ada saatnya merasa diri tidak benar dan ada saatnya merasa diri sudah benar. Manusiawi. Namun kemanusiawian kita sebagai manusia seringkali dijadikan legitimasi untuk tetap di jalan yang tidak lurus. Saat seperti itu nafsu mengalahkan nurani. Hati manusia yang masih ada fitrah kemanusiaan secara otomatis akan mengingatkan diri ketika berjalan menyimpang. Hati mengarahkan untuk selalu di jalan yang lurus maka di saat menyimpang, hati mengingatkan diri untuk menepi sejenak. Hati mengajak untuk menundukan diri. Mari sambut ajakan hati untuk menepi,mari menunduk sejenak. Menundukan diri berarti memberi kemampuan kepada manusia untuk memasuki sebuah ruang yang membuat manusia sepenuhnya sadar bahwa ia bukan apa-apa,bukan siapa-siapa. Ruang itu adalah ruang spiritualitas. Ruang yang sebenarnya ada pada setiap manusia.
Saat menepi, putar ulang rekaman segala polah kita. Nikmati rekaman itu di ruang spiritualitas. Sendiri,hanya kita dan pemilik kita. Hati yang mampu menempi dan memasuki ruang spiritualitas akan mampu membedakan mana rekaman yang baik dan mana rekaman yang buruk. Dengan demikian, kita mampu menilai diri,menimbang diri. Setelah berjalan sekian waktu, berapa kebaikan dan keburukan kita?
Semakin sering menepi semakin membuat jeli si navigator diri yaitu hati hingga teguran selalu akan dirasa ketika kesalahan dilakukan,sekecil apapun kesalahan itu. Ruang spiritualitas adalah ruang istirahat. Ruang istirahat yang hanya bisa dimasuki oleh manusia - manusia dengan kepala dan jiwa yang menunduk.
Mari menepi dan memasuki ruang spiritualitas kita. Sejenak saja.
Selasa, 01 Oktober 2013
Family Camp 3 : Bumi Perkemahan Mandala Wangi
Mandala Wangi merupakan sebuah bumi perkemahan atau camping
ground yang terletak di kaki gunung Gede Pangrango. Jadi merupakan bagian dari Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Lokasi bumi perkemahan yang selalu
ramai ini sangat berdekatan dengan Kebun raya Cibodas. Secara umumnya lokasi
sangat bagus,cenderung landai, aksesnya mudah maka banyak digunakan berbagai
lembaga atau organisasi untuk melakukan kegiatan.
Lokasi bawah. |
Lokasi untuk kemping terbagi menjadi 3 yaitu bagian bawah
dekat sungai,lalu bagian atas dekat danau,dan terakhir dekat dengan hutan
pinus. Lokasi paling ramai yang dekat danau dan sungai. Sungainya sangat alami
dengan batu – batu besar yang disela-selanya mengalir air pegunungan yang
jernih dan dingin. Anak-anak pasti sangat betah bermain-main di sungai ini.
Kemudian di danau yang airnya sangat tenang,kita bisa menyewa perahu untuk
mengelilingi danau. Di tengah tengah danau terdapat pendopo Eyang Suryakencana.
Airnya yang jernih dan tenang menjadikanya seperti kaca hingga menjadi
pemandangan yang sangat indah. Lokasi kemping yang dekat dengan pohon pinus
cenderung sepi. Tetapi,ketika kami ke sana,lokasi tersebut sedang disewa oleh
sebuah universitas swasta di Jakarta. Sekitar 400 m dari lokasi kemping bagian
atas ada sebuah curug. Curug tersebut bernama Air Terjun Rawa Gede. Akse menuju
curug tersebut berupa sebuah jalan setapak yang kanan kirinya hutan lebat.
Hening,tenang namun kadang mengerikan hehe.
Lokasi kemping bagian atas |
Banyak terdapat sumber air alami |
Sungai |
Air terjun mini dekat hutan pinus |
Air terjun Rawagede |
Perahu yang disewakan |
Untuk fasilitas seperti MCk memang kurang,ya untuk sebuah
camping graund seluas itu. Tapi karena jarang yang mandi (akibat cuaca yang
dinginnya ekstrim banget) jadi untuk antri urusan MCk tidak begitu lama. O
iya,di lokasi pasrkir terdapat warung –warung jadi kalau kekurangan bekal
tinggal ke warung. Mereka juga menjual kayu untuk api unggun serta minyak
tanah.
Dari tempat parkir kendaraan hingga ke lokasi kemping bisa
ditempuh selama 10 menitan dengan jalan menanjak dan menurun .Tapi meski
begitu,jalannya mudah dilewatin,kok.
Untuk biaya, menurut saya relatif terjangkau. Pertama ,kita harus
membayar tiket masuk kawasan taman Cibodas yang hanya 3000/0rang dan biaya parkir 8000-10.000. Kedua,ketika
ingin kemping kita harus mendaftar dengan biaya 20.000/orang. Kita akan diminta
menyerahkan KTP untuk dicatat petugas,selanjutnya KTP dikembalikan. Di lokasi
kemping ini akan dikenakan biaya parkir kendaraan 10.000
Jalan menanjak.Ini difoto pas turun hehe |
Jika kita tidak membawa tenda dari rumah maka bisa
menghubungi warung terdekat untuk menyewa tenda,sleeping bag,dan matras atau
lainnya. Saat itu kami menyewa kepada seorang bapak-bapak yang kami temui di dekat
lokasi parkir. Sewa tenda semalam 50.000-75.000. Waktu kami menyewa
tenda,sleeping bag satu,2 matras ,membeli 2 ikat kayu, dan menyewa satu obor
kecil serta terima beres alias tendah sudah didirikan,tinggal pakai saja kena
biaya 150.000. Intinya soal harga sewa menyewa tidak pasti,tergantung negosiasi
kita tapi range-nya ya seperti yang saya tulis di atas.
Untuk menjangkau lokasi yang terletak di desa
Cimacan,Pacet,Cianjur ini kita harus menuju puncak . Jadi kalau lewat
tol,pastikan menuju ke arah puncak,ya dan pastikan pula di jam-jam sepi agar
tidak terkena jadwal buka-tutup. Tapi kalau terpaksa kena jadwal buka-tutup ya
bisa minggir dulu hehe. Ikuti saja jalan ke puncak hingga ketemu plang besar di
sebuah pertigaan dengan spanduk Taman Bunga Cibodas atau taman Bunga Nasional
gunung Gede Pangrango dan ada tulisan 4km (kalau gak salah). Dekat pertigaan
ada alfamart Raya Cimacan lalu sebelah alfamart ada sebuah minimarket
bertuliskan arab tapi sayang,lupa namanya hehe. Ketika kami ke sana dan mencari
lewat google map agak susah karena belum ada yang ‘nandain’. Maka begitu sampai
di sana kita langsung nandain agar memudahkan
orang lain menuju ke sana. Bila dari arah Jakarta maka di pertigaan tadi
ke kanan mengikuti anak panah,4km kemudian akan ketemu pintu Selamat Datang. Setelah
membayar tiket kita bisa masuk lalu ikuti papan petunjuk atau bertanyalah
kepada petugas. Waktu itu kita sampai
lokasi pukul 11 malam jadi hanya membayar biaya kemping saja,tidak membayar
tiket masuk soalnya tidak ada petugasnya hehe.
Mengenai apa saja yang harus dibawa ketika kemping di
mandalawangi ini,secara umum sama saja dengan kemping di sini dan di. sini Jadi buka saja
link-nya,ya. Jika kemping bersama keluarga,libatkan anak-anak agar mereka bisa
belajar. Dan yang perlu diingat,jangan sampai membuang sampah sembarangan . Akhirnya
happy camping.
In
In
Langganan:
Postingan (Atom)