Sabtu, 26 September 2015

Family Camp Di Pondok Halimun

Bismillahirrahmanirrahiim

Lama ya tidak menulis perjalanan family camp hehe. Iya repot jualan.
Kali ini saya akan tulis mengenai family camp ke Pondok Halimun. Sudah dua kali saya dan keluarga saya ber-family camp di sana. Pertama ,memilih yang di bawah (diparda), kedua di camping ground TNGP yang super luas.


Wisata ke wilayah Sukabumi lebih nyaman daripada ke Puncak karena jalanan relatif lebih lancar, tidak macet seperti ke Puncak.
Bila ke Puncak dan ingin perjalanan nyaman,berangkat sebelum subuh tapi kalau ke Sukabum,berangkat jam berapa aja, jalanan relatif lancar. Sedikit macet paling di pasar. Wajar,ya namanya juga pasar . Tapi macetnya tidak  sampai bikin bete apalagi bila sambil jajan onde-onde kumbu atau keripik pisang yang di jajakan di sepanjang jalan. Keripik pisang sukabumi sangat enak dan murah.

Supaya tidak nyasar ,sekarang mudah, buka saja GPS . Karena saya dari Depok maka dimulai dari Tol Depok, tentunya lewat jagorawi ke arah Bogor,nanti pilih yang ke exit di Ciawi. Setelah exit Ciawi tinggal mengikuti jalan saja. Nanti akan ada petunjuk menuju ke Pondok Halimun, ikuti saja. Jalan menuju Pondok Halimun ada bagian yang tidak mulus jadi harus hati-hati bila membawa kendaraan priibadi. Tentu mobil 4 x 4 akan cocok di medan seperti ini. Namun mobil keluarga biasa bisa juga dengan catatan hati-hati. Jalan tidak mulusnya tidak terlalu panjang,kok. Setelah itu akan ketemu dengan plang selamat datang di pondok halimun .Perjalanan setelah masuk plang tersebut sangat indah karena kiri kanan berupa perkebunan sayur mayur meskipun kalau musim kemarau sangat berdebu. Makin mendekati camping ground ,akan ditemui perkebunan teh. Jalanan dekat perkebunan teh sangat berdebu bila musim kemarau jadi sebaiknya kaca mobil tetap ditutup. Setelah masuk area perkebunan goalpara maka akan ditemui beberapa penginapan, seperti Pondok Kabayan. Oh iya, sebelum masuk ke kawasan camping ground nanti akan melewati pos penjaga lalu petugas akan meminta pungutan retribusi sekitar 20.000 /mobil (kami 4 orang ) atau untuk jumlah, lebih baik dikonfirmasi ke penjaga karena saya lupa lupa ingat.

Setelah melewati pos penjaga yang meminta pungutan retribusi ,ada beberapa penginapan yang bisa dipilih. Namun,bila ingin camping di camping ground maka ikuti jalan saja dan camping ground pertama yang bisa ditemui adalah Elang Jawa. Bila ke atas lagi maka akan masuk area parkir yang lumayan luas. Di area parkir akan dihentikan petugas (entah resmi atau tidak) yang meminta uang parkir sukarela ,artinya boleh bayar berapa saja. Di sekitar area parkir,ada beberapa warung yang menjajakan khas jajanan puncak,seperti jagung bakar. Bila ada keperluan kemping yang kurang ,bisa membeli di warung-warung tersebut.




Area perkebunan goalpara (kebun teh)





Diparda 
Ini camping ground juga sebanarnya tetapi jarang yang kemping di sini,hanya saja kalau siang banyak sekali pengunjung yang datang untuk berwisata, ada semacam saung, ada arena permainan anak dan pemandanganya sangat indah sekali. Tanah yang luas dengan batu batuan yang besar, rumput menghijau, diselingi suara air yang mengalir deras. Kemping di pinggir sungai yang mengalir deras bisa jadi pilihan keluarga Anda. Lokasinya tidak jauh dari pondok petugas penjaga dan loket masuk. DI area ini juga merupakan jalan menuju ke suatu desa jadi akan banyak orang lalu lalang.  Fasilitasnya ada toilet, mushola, arena bermain anak, saung. Lokasi parkir tidak terlalu jauh bahwa mobil kita bisa terlihat dari camping ground. Keindahan lokasi Diparda bisa dilihat di foto -foto bawah ini.















Indah

I love Indonesia

















jatuh cinta




Gerbang Pust Informasi sekaligus gerbang area kemping1,2,3,4


Camping Ground TNGP / Cipelang 
Camping ground yang ini yang paling luas. Ada 4 Lokasi yang bisa Anda pilih dan semuanya ada fasilitas standar (WC, Mushola) Area 1 merupakan area paling dekat dengan pos penjagaan/ kantor pusat informasi . Area 2 lebih ke atas lagi, lalu ke tas alagi area 3. Area 4 letaknya agak terpisah yaitu di sebrang area 3 (menyebrang sungai) dan letaknya di dalam hutan. Menurut informasi yang saya baca ,kita dilarang kemping di tengah hutan belantara . Mobil juga bisa dibawa masuk ke dekat pos penjagaan. Sebelum mendirikan tenda ,kita harus melapor terlebih dahulu. Nanti akan dikenakan biaya 27500/ orang untuk 2 hari 1 malam. Menurutku,sih murah apalagi bila sudah membayar ,nanti akan gratis masuk ke air terjun cibereum.


peta petunjuk

area 1,lebih dekat
















 Kemping A-Z
Di tulisan tulisan sebelumnya sudha saya tulis,apa saja yang harus dibawa ketika kemping jadi tidak perlu lagi saya tulis ,ya. Untuk tenda, di lokasi Diparda dan TNGP, Anda juga bisa menyewa namun untuk lebih aman,sih  bawa dari rumah. Sewa di tempat penyewaan alat outdoor dekat rumah Anda sendiri. Kenapa? karena takutnya tenda di lokasi telah habis disewa atau kualitasnya tidak bagus .Bila ingin membuat api unggun, bisa membawa dari rumah atau membeli di warung- warung yang banyak di sekitar area parkir. Bahan bakarnya bisa minyak tanah atau parafin. Mengenai makanan, menurut saya lebih afdol memasak sendiri di tenda jadi membawa bahan makanan dari rumah lalu memasaknya bersama keluarga di tenda. Lebih asyik dan bermakna daripada membeli makanan matang lalu di makan di tenda.Sekarang sudah banyak alat masak untuk outdoor yang bagus dan simple.

peralatan masak imut bisa dibawa kemping

ritual penting dalam kemping : bakar jagung

bikin kue ketika keping? come on!
api unggun, kayu bisa dibeli di warung di area parkir

Makan siap olah,boleh juga dibawa.



debit air tidak banyak karena kemarau
Curug Cibereum
Menurut info yang saya baca, tinggi curug ini 60 m. Tidak lengkap ke Pondok Halimun tanpa mengunjungi curug yang merupakan habitat lumut merah ini. Dari camping ground area 1 tertulis jaraknya 3,5 km tetapi rasanya tidak hanya 3,5 km.Mungkin 3,5 km itu diukur melalui udara karena kenyataannya sangat jauh. Awalnya treknya biasa,jalan setapak, naik turun biasa namun selanjutnya treknya sangat terjal. Jalan setapak, kanan kiri hutan lebat, suara binatang bersahutan akan mendatangkan sensasi tersendiri bagi Anda,terlabih bila Anda selama ini tinggal di perkotaan yang akrab dengan suara kendaraan. Sebenarnya menuju curug yang artinya air merah ini bisa naik ojek meskipun hanya sampai di pos penjagaan. Namun jaraknya menjadi lebih panjang karena harus memutar dan biayanya lumayan yaitu 50.000 jadi kalau pulang pergi 100.000. Tapi percayalah,lebih asyik bila jalan kaki. Di tengah perjalanan akan bertemu dengan pos penjagaan. Nanti petugas akan meminta bukti daftar masuk area. Bila tadi sudah mendaftar di pusat informasi maka tidak perlu membayar lagi. Di pos penjagaan tersebut, kita juga bisa istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menuju Curug. Mendekati curug, tepatnya setelah jembatan, treknya sangat terjal dan licin. Lumut merah dapat kita temui di sana. Disarankan untuk berhati-hati di sini.






Kelelahan perjalanan menuju curug, terbayar ketika kita bisa menyaksikan curug yang sangat tinggi degan air yang dingin. Batu-batu besar  lalu aliran air curug yang membentuk sungai tampak begitu eksotis. Oh ,indahnya Indonesia. Bila musim kemarau,debit air memang tidak sebanyak musim hujan. Oh iya, untuk ke curug paling sore dibuka sampai jam 3,apalagi kalau musim hujan karena perjalanan sangat jauh. Lewat dari jam 3 ,kita tidak diperbolehkan . Ditakutkan akan kemalaman di jalan, itu sangat berbahaya karena memang hutan belantara apalagi tiap sore pasti hujan bila musim hujan.

Akhirnya, happy camping ! Ayo jelajahi hutan ,asyik ,lhoo.