Jumat, 13 November 2015

Peluang di Marketplace


Iseng-iseng ah nulis beginian :

gambar dari gobestway.com
Dunia ecommers semakin menarik dengan munculnya pilihan berjualan di marketplace. Sepanjang pengamatan saya, konsep toko online dengan website yang telah lebih dulu meramaikan hiruk pikuk pasar online, tak lebih dari sebuah katalog online. Orang-orang kita sepertinya enggan berbelanja online dengan metode “masukan ke keranjang belanja”. Tetap saja calon konsumen tersebut menghubungi penjual via sms,wa,bb atau lainnya dan clossingnya justru bukan di website tapi di sms, wa, bb, dan sejenisnya itu hehe. Apapun, bagi saya website tetap perlu dipunya oleh pelaku ecommers meskipun saya belum punya lagi. Dulu sempat punya memang tapi karena kurasa mubadzir jadi saya off -kan. Namun Saya melihat fungsi lain sebuah website maka saya ingin punya lagi tapi nanti kalau ada uang nganggur hehe. Oke,kembali ke soal marketplace. Apa,sih marketplace itu? Ya gampangnya pasar gitulah,cuman ini online. Pasar itu apa? Menurut pelajaran ekonomi, pasar itu tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi (pasti yang terbayang adalah gambar penjual memberikan barang ke pembeli,lalu pembeli memberikan uang ke penjual, ya ,kan? Hehe) .Nha marketplace juga seperti itu cuman ini online ya. Sebagaimana pasar, marketplace juga dihuni (halah) oleh banyak penjual dan didatangi jga oleh banyak pembeli dan calon pembeli. Meski ngoboi bahasanya tapi paham,kan apa yang dimaksud marketplace?

Siapa Saja yang Boleh Jualan di Marketplace?
Siapa saja boleh,kok. Mau anak petani, anak tukang becak,sampai anak presiden juga boleh. Mau orang Jawa, Sunda, atau orang dari negeri antah berantah juga boleh. Umur berapa saja boleh. Muka cakep,muka biasa saja boleh. Cowok,cewek,bencong boleh. Pokoke kareplah,mau jualan ya jualan saja.

Bagaimana,sih caranya?
Datanglah ke marketplace dan pelajari bagaimana cara mendaftar,bagaimana cara membuka toko. Eh, iya, contoh marketplace itu apa saja? Ni ya : tokopedia.com, bukalapak.com, lazada.co.id, dan lain-lain . Nha pilih saja,deh mana yang disuka dan dicinta . Biasanya di halaman utama website mereka tertulis dengan jelas bagaimana cara daftar dan lainnya. 

Karena saya jualan di tokopedia maka ini saya kasih contoh di tokopedia ya

Harus punya email dan no telpon,ya. Pasti ada kan kalau cuman email dan no telepon.
Buka website : tokopedia.com .maka akan tampil halaman seperti ini. Bisa klik daftar di kanan atas itu. Nha kalau cara ini artinya kita bikin akun, belum bikin toko. Kalau akun sudah jadi, biasanya ada link aktivasi yang masuk ke email. Klik saja link yang diberikan di email. Sampai di situ ,akun kita sudah 
aktif. Nanti Kalau akun sudah aktif, akan muncul tulisan, anda belum punya toko lalu ada pilihan buka toko. Klik saja dan isi dengan benar,ya terutama alamat dan kode pos soalnya itu berpengaruh banget sama besaran ongkir yang dihitung oleh sistem bila nanti toko sudah mulai berjualan. Kalau toko sudah jadi,nanti ada menu menu seperti menu tambah produk artinya itu untuk aplot produk yang dijual. Menu-menu lain bisa dipelajari, sangat simple kok.


Nha Kalau setelah buka tokopedia.com lalu kita skrol ke bawah maka ada tampilan seperti ini. Klik saja Buka Toko Gratis maka akan langsung masuk ke halaman di mana kita bisa daftar untuk bikin toko.
Mudah,kan?
Selanjutnya tinggal di upload saja barang-barang yang mau dijual.. Beri keterangan detail, bahan, dimensi, halal atau gak, dsb dsb pokoknya semakin detail semakin memudahkan kita berjualan dan memudahkan pembeli untuk memutuskan membeli. Kalau tidak detail,bisanya pembeli akan menghubungi kita lewat japri atau lewat diskusi produk. Setiap produk disediakan wadah bagi pembeli untuk bertanya.

Setiap marketplace punya cara, prosedur atau sistem tersendiri,ya jadi jangan dianggap semua marketpace seperti itu cara daftar dan buka tokonya. Untuk lebih jelasnya silahkan datangi masing-masing marketplace dan pelajari. Ingat,ya P E L A J A R I ,hehe.



Sharing aja ah..
Saya dulu daftar di tokopedia hanya menjadi pembeli sampai waktu yang cukup lama. Hingga saya coba jualan tapi apalah,barang saya ini kebanyakan yang murah-murah,mana laku ? Barang yang bagus-bagus kayaknya gak mampu bersaing harga,deh. Di sana persaingan harga sungguh sadis. Akhirnya dengan ogah-ogahan saya upload barang yang bermerek. Sebulan belum tentu satu yang beli hehe. Apalagi dilihat dari segi harga saya kalah banget soalnya banyak yang jual murah. Hingga suatu hari...saya ketemu dengan peluangku yaitu peluang recehan. Mereka yang main di tokopedia saat itu kayaknya gak doyan recehan,begitu pengamatanku pada penjual-penjual besar yang di sana . Mereka jual produk yang sebangsa oxone, maxim gitu yang saya lihat di kategori dapur. Cetakan harga 5000 gitu jaraaaaang banget. Ya sudahlah saya masuk di barang-barang recehan,mulailah saya upload cetakan mawar, cetakan talam yang harganya d bawah 10.000. Eh, pembelinya banyak. Akhirnya saya cari angel lain dalam memandang tokopedia. Tokopedia adalah toko segala ada, harga yang di bawah 1000 aja ada,kenapa dulu saya berpikir bahwa tokopedia itu toko elit yang hanya menjual barang-barang berkelas dengan harga murah ?  Haduh. Persepsi kita sendiri terkadang membuat kita seperti terpenjara, ya.

Sejak saat itu saya telah menemukan peluangku yaitu peluang recehan hehe. Apakah peluangnya habis? Tidak. Peluang itu gak hanya menjual produk yang belum dijual oleh penjual lain. Produk yang sudah dijual penjual lain pun bisa dibuat peluang baru. Itu saya alami sendiri. Misalnya ragi tempe, untuk skala rumah tangga ,paling butuh sesednok ragi tempe sedangkan orang jual minimal kemasan 500 gr. Dari situ saya berpikir untuk merepack ragi tempe. Saya jual perkemasan 100 gr dan laris banget. Kendalanya paling pembeli gak percaya mengenai merek produk soalnya di repack dengan plastik bening ya dan tanggal kadaluarsa yang tertera tapi gak banyak kok pembeli yang seperti itu. Pengenyal bakso, tepung kentang, bumbu dapur yang bubuk pun saya repack dan alhamdulillah lebih laris.

Dari pengalamanku di atas saya dapat sarikan seperti ini :
1. Masih ada buanyak peluang untuk kita selama kita mau menemukannya. Jangankan barang yang belum dijual atau belum banyak dijual, yang sudah dijual pun banyak peluangnya. Cobalah mencari. Pakailah cara pandang lain dalam memandang sesuatu, pasti ketemu,deh.

2. Jika sudah ketemu peluangnya,langsung eksekusi alias langsung jualan saja. Ada kemauan,ada jalan itu benar banget adanya. Kalau sudah nyemplung ,nanti adaaa saja jalannya. Seringnya banyak alasan,kalau gak laku gimana? Ya semua mengalami hal itu,kok , tinggal kita saja mau pilih lanjut atau terus menerus bersembunyi dalam alasan tersebut.

3. Satu toko fokus di satu bidang itu memang lebih mudah untuk membangun image. Di pasar online, image itu penting banget ternyata,ya.

4. Jangan hanya fokus pada persaingan harga saja, itu melelahkan. Ya tidak apa-apa main di harga tapi jangan sampai kita mati-matian di situ. Percayalah, berapapun harga jualnya, di online itu ada saja pembelinya. Saya dulu ndak mau jualan di tokopedia juga alasannya karena persaingan harga. Saya gak mungkin punya tempat di situ kalau gak bisa bersaing harga. Ternyata hal itu salah besar. Saya pada akhirnya menjual juga produk-produk yang dulu saya takutkan gak bisa bersaing harga dan alhamdulillah laku juga.

5. Pelayanan yang baik,misalnya kualitas packingan,bagaimana menangani komplain, bagaimana dengan kelebihan ongkir dan seterusnya. Apa saya baik terus? Enggak. Adakalanya saya membalas juga kebawelan pembeli dengan kegalakan . Ya anggap aja,,kilaf,namanya juga manusia tapi keseluruhannya bagaimana, itulah kita. Kalau banyak galaknya ke konsumen berarti ya kita galak beneran hehe. Kadang-kadang galak juga wajar namanya manusia,apalagi wanita yang kadang dipengaruhi oleh kondisi PMS (cari pembenaran hahaha) Soalnya pembelinya juga kadang bikin kesal.

6. Sering share link toko di marketplace ke media sosial yang dipunya. Saya melakukan hal yang sama, shre bukan asal share ya tapi dikasih kalimat yang manfaat. Kalau saya lebih sering pakai kalimat 'pamer' penjualan lalu sharing. Saya ceritakan bagaimana di tokopedia atau saya cerita sesuatu hingga orang-orang tertarik untuk membaca. Tidak membeli tidak apa-apa. Orang bisa dapat ide, dapat pencerahan dari yang kita share itu bagus,kok buat kita.

7. Sharing. Saya suka sharing ilmu (yang masih cethek banget ) yang saya punya. Pikir saya, semakin dibagi semakin nambah. Soalnya saya ndak tau apa-apa jadi harusnya banyak sharing . Dompet kalau kosong pertanda akan segera isi, kurang lebih begitulah. Termasuk tulisan ini juga merupakan contoh sharing. Satu,dua orang pasti ada yang ambil manfaat,deh. Motto hidup saya,khoirukum anfauhum linnas. Kalau sharingnya di medsos,sebut saja FB lalu jadi viral wuih manfaat banget,deh buat kita. Manfaat buat orang lain, manfaat juga buat kita. Saya dulu, pas sharing resep pie susu, langsung ,deh followernya banyak. Sekarang sudah 10 rb lebih follower di FB, temannya 5000. Nha itu lumayan banget. Mereka potensial banget buat ditarik ke marketplace,minimal memfavoritkan toko kita.

8. Toko lengkap lebih diminati. Jadi lengkapi saja isi tokonya.

9. Sering upload foto. Kalau toko kita difavoritkan di tokopedia maka apa saja yang kita upload akan terlihat oleh orang yang memfavoritkan toko kita.

10. Meski saya jarang pakai, gunakan fitur promo di marketplace. Jarang pakai karena memang ndak sempat,ya. Membalas diskusi produk, membalas revieww saja keteteran saya.



11. Kalau punya ilmu SEO amalkan saja ketika memutuskan berjualan di marketplace, itu sangat mendukung sekali,lho.

12. Saat ini banyak pembeli yang lari ke marketplace seperti tokopedia,bukalapak karena memang transaksi lebih aman dan terlindungi. Maklum makin maraknya penipu online, pembeli makin mencari transaksi yang aman. Rekber-nya milik perusahaan,bukan perorangan. Meski begitu harus tetap hati-hati karena penipu punya banyak cara. Kalau di marketpelace ada yang menawarkan transaksi via gojek, BB,Wa dan penjualannya masih sedikit kita harus hati-hati. 

13. Di Marketplace,terutama tokopedia ,enak,deh soalnya barang yang terjual jelas terpasang . ITu bisa jadi pertimbangan pembeli untuk memutuskan membeli,lho. 

 Ini aku foto toko-tokoku di tokopedia ,untuk membuktikan kalau jualan di marketplace itu yummy banget.

















Selamat jualan 

2 komentar:

  1. Bunda Haifa keren banget, semoga ini bisa menginspirasi ibu2 rumah tangga yg ingin menambah penghasilan. Terima kasih untuk informasi dan inspirasinya.

    BalasHapus