Senin, 20 Mei 2013

Mall Rongsok


           Sebelumnya,saya hendak cerita dahulu mengenai pengalaman saya membeli dan menjual barang bekas di mall tersebut.Satu hal yang harus Anda ketahui apabila hendak mencari barang bekas di tempat ini adalah tahu harga barang tersebut. Karena ketidaktahuan saya mengenai harga barang yang hendak saya beli dan kebiasaan saya tidak menawar, saya membeli sebuah barang bekas tersebut dengan harga yang cukup mahal. Apalagi ketika menjual barang bekas yang saya punya, saya benar-benar merasa bodoh sendiri. Barang sudah diangkut ke lokasi tetapi harga belum jadi. Akhirnya ketika barang bekas saya dibeli dengan harga murah,saya tidak bisa berkutik karena tidak mungkin saya angkut kembali barang tersebut,pertama karena barangnya besar, kedua malu, ketika ,mobil saya kecil. Namun, saya anggap itu sebagai sebuah cost pengalaman. Pengalaman itu memang tidak murah. Maka supaya orang lain tidak seperti saya. saya bagi review-nya di sini.

Tampak dari depan. Cukup luas
              Jangan membayangkan mall ini seperti mall pada umumnya,bersih, rapi, wangi,ber-AC, dan banya SPG cantik yang ramah atau berusaha ramah. Kondisi mall yang ini pengap, lantainya lembab, semrawut, tidak teratur, dan kondisi tidak enak lainnya, seperti keamanan yang tidak terjamin karena saya diikuti dan dipalak seorang pengamen. Ya, karena ini aalah mall rongsok, sebuah tempat jual beli barang bekas yang berada di l Bungur Raya No 1, Kukusan, Depok, Jawa Barat (belakang kampus UI). Bangunan yang lebih pas disebut gudang ini terdiri dari 2 lantai yang memanjang ke belakang. Barang bekas yang dijual memang terhitung lengkap,mulai dari mainan anak, ATK, buku bacaan, pakainan, alat elektronik, alat rumah tangga, hingga sepeda motor.  Anda pun dapat menjual barang bekas di sini. Namun, pandai-pandailah Anda bernegosiasi dengan pemilik karena diawal transaksi,penjual akan membeli barang bekas Anda dengan harga yang sangat rendah. Ketika Anda membeli pun, Anda harus lihai soal tawar menawar karena kalau tidak, Anda akan mengalami hal yang sama dengan yang saya alami diatas.

Buku Bekas




Tv zaman dulu pun ada 

Akses ke lokasi ini sangat mudah. Jika Anda mengetahui lokasi sebuah Tugu perbatasan Depok-Jakarta maka Anda tinggal mencari arah ke Kukusan. Paling tidak 200-300 meter dari perempatan Tugu Anda dapat menemukan lokasi ini. Di sepanjang jalan ini atau di seberang Mall Rongsok, banyak penjual bibit tanaman. Tepatnya, Mall ini terletak di antara 2 perempatan yaitu perempatan Tugu dan perempatan Kukusan. Jika Anda dariJl. Raya Sawangan maka Anda lebih baik berbelok di pertigaan Tanah Baru lalu ikuti jalan sepanjang Jl.Tanah Baru,Beji hingga bertemu perempatan Tugu( yang di tengahnya terdapat sebuah tugu) lalu belok kanan, 200-300 m kemudian Anda akan menemukan lokasi ini. Jika dari Jl.Nusantara maka Anda cukup mengikuti jalan hingga bertemu sebuah perempatan yang bernama perempatan Kukusan lalu ambil kiri, tidak sampai 500 meter,Anda dapat menemukan Mall yang dikelola Pak Nurcholis dan istri ini.
Atap bangunan untuk mendisplay barang elektronik bekas
Mengingat kondisi yang tidak nyaman dan aman, sebaiknya mengindari membawa bayi atau anak-anak,apalagi anak-anak yang mempunyai alergi debu. Jangan lupa untuk mengecek kondisi barang jika ingin membeli,apakah masih layak pakai atau tidak. Untuk alat elektronik,tentu Anda harus melakukan pengecekan yang lebih detail untuk memastikan bahwa alat tersebut masih berfungsi.

 Selama Anda teliti, mengetahui seluk beluk barang, pandai bernegosiasi maka Anda akan beruntung membeli barang di sini. Dan yang pasti membeli barang di sini jauh lebih lama daripada di mall pada umumnya karena Anda harus memilih sendiri barang di antara ribuan jenis barang, mengeceknya lalu menawar untuk mendapatkan harga yang pas.

Kondisi dalam mall yang remang-remang dan lembab


  
Barang yang masih terhitung layak pakai
             Akhirnya selamat mengunjungi Mall rongsok untuk berburu barang bekas yang harganya lebih murah (dengan  catatan Anda tahu seluk beluk barang, pandai menawar :D ). Sampai jumpa di tulisan saya berikutnya. Merdeka!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar