Minggu, 19 Maret 2017

Kewibawaan Hasan Al Bashri

Bismillahirrahmanirrahiim...

gambar dari idislam.blogspot
Ada banyak kisah teladan dari seorang Tabi'in mulia yang sangat berilmu yaitu Hasan Al Bashri. Awalnya saya mendengar Hasan Al Bashri ini dari guru ngaji Haifa dan Danu yang sering sekali  mengutip nasehat dari ulama salaf yang merupakan anak dari seorang budak Zaid bin Tsabit yaitu Yasaar . Ibunya merupakan budak dari istri Rasulullah SAW  Hindun binti Suhail (atau Ummu Salamah ) yaitu Khairah. Karena penasaran maka saya googling  siapa sebenarnya Hasan Al Bashri ini dan ternyata kisahnya memang penuh keteladanan . Oh ya, meeski Ummu Salamah bukan ibunya tapi beliau juga menyusui Hasan Al Bashri. Dalam satu kisah saya membaca bahwa Ummu Salamah bisa menghasilkan ASI sehingga beliau menyusui Hasan ketika ibunya pergi dalam tugasnya sebagai budak yaitu untuk keperluan majikannya.

Dari sekian banyak kisah teladan yang menggugah jiwa ,ada satu kisah yang kurasa relevan dengan kondisi saat ini di mana ulama seperti tidak dihargai,seperti tidak ada wibawanya. Entah karena banyakmanusia kurang ajar gak tau adab terhadap ulama atau ulama sendiri yang memposisikan demikian. Wallahu'alam. Satu yang pasti ulama pewaris nabi maka harus dihormati

Sejak Usia 14 tahun Hasan muda bersama orang tuanya pindah ke Bashrah . Itulah kenapa namanya menjadi dikenal sebagai Hasan Al Bahsri. Ya,karena beliau tinggal di Bashrah. Beliau belajar fiqih,hadist, dan lain sebagainya hingga singkat cerita beliau menjadi seorang ulama besar yang terkenal.

gambar dari kajian salaf
Suatu ketika Irak dipimpin oleh seorang raja yang kejam dan dzolim yaitu Hajjaj Bin Yusuf Ats tsaqafi. Hasan Al Bashri termasuk orang yang menentang kekejaman Hajjaj. Suatu hari Hasan Al Bahsri diundang dalam peresmian sebuah bangunan megah yang dibangun Hajjaj. Dalam acara itu beliau memberikan ceramahnya yang intinya mengkritik kemewahan ,kekejaman Hajjaj. Beliau mengingatkan agar berlaku zuhud terhadap dunia. Fir'aun yang yang membangun bangunan lebih megah dari bangunan yang dibuat Hajjaj pada akhirnya luluh lantak juga. Beliau terus memberikan kritik kepada penguasa dzolim hingga orang orang mengkhawatirkan keselamatannya. Namun beliau tetap bersikeras untuk menyampaikan kritiknya karena menurut beliau Allah sudah mengambil sumpah para ulama agar menyampaikan kebenaran dan tidak menyembunyikanya.

Mandapat kritikan terus menerus,Hajjaj merasa terhina maka ia memerintahkan kepada anak buahnya agar menangkapkan dan Hajjaj bersumpah akan meminum darahnya. Ketika Hasan Al Bashri tertangkap dan di bawa ke algojo, beliau membaca sesuatu kemudian berjalan ke arah Hajjaj dengan penuh wibawa sebagai seorang ulama yang tidak mau tunduk kepada penguasa dzolim. Demi melihat wajah Hasan Al Bashri yang berwibawa, Hajjaj melunak lalu mempersilahkan Hasan Al Bashri duduk di kursinya . Hajjaj menanyakan banyak hal tentang ilmu agama dan jawaban Hasan Al Bashri membuat Hajjaj terkesan karena menunjukan keluasan ilmu. Hajjaj memujianya dan selamatlah Hasan Al Bashri dari algojo Hajjaj.

Seseorang menanyakan kenapa Hajjaj tidak jadi membunuhnya padahal sebelumnya sangat marah hingga bersumpah ingin meminum darahnya. Hasan Al Bashri menjawab dengan kerendahan hati seorang ulama, saya berdoa,"Wahai Allah yang Maha melindungi dan tempat bersandar,jadikanlah amarahnya menjadi dingin dan menjadi keselamatan bagiku sebagaimana Engkau jadikan api menjadi dingin demi keselamatan Ibrahim.”
Konon Hasan Al Bashri sering mengalami kejadian serupa yaitu lolos dari kekejaman penguasa dengan penuh wibawa. Masya Allah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar