Rabu, 18 Desember 2013

Ketika Ibu Bekerja Lebih Keras

Bismillah...

Entah ini namanya curcol atau apa. Iseng sajalah...

Jangan tanya kepada saya berapa harta pribadiku. Saya enggak punya. Satu cincin pun saya enggak punya, Semua yang kucari dan kudapat sepenuhnya saya dedikasikan untuk keluarga kecilku. Saya sangat mencintai keluarga saya jadi apapun untuk keluarga, termasuk hasil dari kerja keras saya. Saat ini, cobaan sedang mendera. Ayah tidak mendapat gaji berbulan-bulan ,sedangkan kebutuhan harus dipenuhi maka saya bekerja lebih keras akhir-akhir ini.

Kadang, kalau capek mendera, membayangkan mendapat jatah uang dari ayah sehingga saya gak perlu bekerja sekeras ini. Tapi itu hanya lintasan pikiran dan hati. Sesungguhnya saya akan lebih merana bila tidak bekerja keras karena bekerja keras sudah menjadi budaya yang mendarah daging bagi kami kaum perantau.

Satu dua kali memang suka 'pusing' di saat harus mengeluarkan uang untuk berbagai kebutuhan, seperti saat ini : gaji karyawan, membayar les Danu, menyiapkan dana pendidikan Haifa yang rencananya saya masukan sekolah tahun depan. Kadang seperti marah,ayah kenapa tidak mendapat uang untuk biaya semua itu? tapi lagi-lagi hanya lintasan hati dan pikiran yang tak lebih sebagai benalu. Benalu yang tumbuh di benak manusia yang kadang menemui titik jenuh.

Terlintas untuk menghitung penghasilan saya yang kalau saya simpan pasti akan banyak. Lalu dihadapkan pada pertanyaan kritis dari hati saya sendiri. *saya menyebutnya bisikan malaikat* Untuk apa? apa harta itu menjadi lebih berguna ketika saya simpan? Bukankah saya akan mendapat banyak manfaat dengan harta yang saya gunakan untuk hal yang bermanfaat (membantu suami memenuhi kebutuhan,red)? Apa saya pikir saya akan berpengasilan sebanyak itu bila harta hanya disimpan? Bisa jadi saya tetap dalam kebaikan,dalam kondisi sehat karena harta harta saya memang gak saya simpan. Saya memang sudah dipersiapkan untuk kondisi seperti ini. Jangan riweh,deh.Semua sudah diatur,kok. Sudahlah,intinya tetap bekerja dalam koridorNya dan gunakan hasilnya untuk hal-hal yang bermanfaat,hal yang dapat menambah kemuliaan kita sebagai manusia.

Setiap menerima pembayaran buku yang saya tulis,saya ingin mewujudkan keinginan untuk jalan-jalan ke Belitong, backpackeran ke Singapura,Malaysia,dan tempat tempat lainnya. Andaikan masih sendiri dengan penghasilan seperti saat ini, semua itu sudah terwujud. Tetapi lagi-lagi ada bisikan setengah ejekan, saat sendiri,kan penghasilan saya gak sebesar ini. lalu terpampang dengan jelas kebutuhan-kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Saat seperti itu setan suka lewat. Yaa.,..sudah capek capek,hasilnya gak dinikmatin sendiri. Trus malaikat bisikin lagi, menolong orang lain itu menolong diri sendiri. Bekerja dan berkorban untuk keluarga ,selama ridho dan ikhlas,itu akan menolong saya nantinya. Tidak ada kerugian ketika berbuat baik.

Sekian


Tidak ada komentar:

Posting Komentar