Tahukah kamu bahwa museum Nasional Indonesia, yang juga dikenal dengan nama Museum Gajah, adalah salah satu museum tertua dan terbesar di Asia Tenggara? Museum ini menjadi rumah bagi lebih dari puluhan ribu koleksi benda bersejarah dari berbagai zaman, mulai dari prasejarah, Hindu-Buddha, Islam, hingga masa kolonial. Selengkap itu memang.
Terletak di Jalan Medan Merdeka Barat No.12, Jakarta Pusat, museum ini berdiri tidak jauh dari Monumen Nasional (Monas) dan menjadi salah satu destinasi wisata yang edukatif, mudah dijangkau, dan berharga relatif murah.
Ternyata museum yang bangunannya bergaya kolonial ini dibuka untuk umum sejak tahun 1868, lho. Berarti sudah cukup lama ya museum ini menjadi pusat penyimpanan dan pelestarian warisan budaya Indonesia. Nama "Museum Gajah" merujuk pada patung gajah perunggu hadiah dari Raja Thailand yang ditempatkan di halaman depan museum.
Kita dapat menjelajahi berbagai ruang pameran yang terbagi berdasarkan tema, seperti arkeologi, etnografi, geografi, sejarah, dan keramik. Koleksi unggulannya mencakup arca-arca batu besar dari masa klasik, manuskrip kuno, perhiasan emas kerajaan, hingga keramik dari Tiongkok dan Eropa. Untuk yang masih sekolah, sepertinya perlu banget ke sini.
Fasilitas
Fasilitas di museum ini terbiang lengkap,sih meski papan petunjuk yang ada kurang informastif dan agak misleading. Contohnya di pintu masuk,tulisan petunjuk pintu masuk tidak langsung terbaca, malah papan petunjuk keluar yang terbaca dengan jelas dari jalan raya sehingga banyak pengunjung dengan kendaraan roda empat yang memasuki pintu masuk .
Toilet, musholla tersedia, hanya saja minim petunjuk jadi area seluas itu cukup membingungkan pengunjung.
Menurut saya, sih lumayan ya harga tiketnya tetapi masih terjangkau. Untuk dewasa 25.000, anak anak usia 3-12 15.000. Untuk WNA beda lagi. Iket bisa dibeli secara online ataupun on the spot.
Ruang ImersifA
Sepertinya museum ini ingin tampil lebih relevan dan lebih menarik untuk generasi zaman now maka dihadirkan ruang imersifA. Ruang ImersifA adalah sebuah instalasi multimedia dengan menggunakan teknologi video mapping 360 derajat, audio 3D. Proyeksi visual ruang ImersiFA menggunakan dinding, lantai, serta langit-langit ruangan. Dengan demikian, pengunjuang seperti masuk ke dalam cerita dan ikut merasakan perjalanan sejarah dan budaya Nusantara secara visual dan emosional.
Hal yang perlu diketahui, untuk masuk ke ruang imersifA pengunjung harus membeli tiket lagi namun hanya bisa dilakukan secara online. Saat tulisan ini dibuat imersifA sedang viral dan bertepatan dengan libur panjang tahun ajaran baru jadi tiket selalu habis terjual bahkan untuk beberapa hari ke depan. Harus rajin cek di web penjualan tiket seperti Traveloka gitu ya.
Harga tiket untuk masuk ke ruaang imersifA lumayan,sih, yaitu 35.000 /orang hehe. Sebenarnya kalau masa putar videonya lebih lama,sih cukup worth it. Masalahnya masa putar hanya 15 menitan. Kalau memang mau mengedukasi anak bangsa, kenapa tidak lebih lama lagi ya durasinya? Atau harga tiketnya dikurangin? hehe. Daripada dikorupsi, mendingan buat mengedukasi anak bangsa, kan? Tapi pengelola negara kita, kan gitu ya, rada rada pelit kalo untuk urusan mencerdaskan bangsanya sendiri hehe.
Ya lumayan lah tadi buat menyenangkan anak-anak. Biar lebih ngirit, perbekalan bawa sendiri saja hehe.
Gitu saja yes, review dari saya. Udah cukup bulukan blog ini karena udah jarang ngisi hehe.
Di bawah, ada cuplikan video di imersifA. Semoga bisa dilihat .