Rabu, 10 Januari 2018

Explore Tangerang 2 : Tebing Koja


Bismillahirrahmaanirrahiim

Nha sekarang kita di destinasi wisata alam (meski tidak alami) yang kedua di kabupaten tangerang. Letaknya tidak begitu jauh dari Telaga Biru Cigaru/DanauCisoka. Tebing Koja atau disebut juga Kandang Godzila memang instagramable banget meski sangat disayangkan ada spot spot yang banyak sampah bekas snack dan minuman hingga mengganggu pemandangan banget. Gak habis pikir sama orang orang jorok nan tidak bertanggung jawab ini, sudah dikasih tempat wisata, tempat selfi yang murah meriah eh buang sampah ajah sembarangan. Memang,sih di sana minim sekali tempat sampah atau bahkan tidak ada tapi,kan bisa di masukan kantong lalu dibuang ketika bertemu tempat sampah. Ketiadaan tempat sampah mungkin juga karena tempat wisata yang selalu rame untuk sesi pemotretan ini masih dikelola oleh masyarakat setempat atau malah secara pribadi. Semoga semakin hari semakin dikelola dengan baik,kebersihan dan keamanannya terjaga tapi pastinya akan jadi mahal ya hehe.

Tebing Koja merupakan bekas tambang pasir . Masyarakat sekitar ,dahulu melakukan aktivitas menambang pasir di lokasi ini. Aktivitas tersebut menyisakan tebing tebing yang tidak beraturan di sana sini namun justru di situlah daya tariknya. Apalagi di bawahnya ada cekungan cekungan yang menampung air hujan lalu di sekitar cekungan tumbuh berbagai rumput. Pokoknya bagi penggila selfi,tempat ini rekomen so hard,deh.


Lokasi dan Akses
Tebing yang pas dinikmati keindahannya di pagi dan sore hari ini terletak di kampung Koja, kelurahan Cikuya,kecamatan Solear, kabupaten Tangerang . Di google maps bisa dicari dengan nama Tebing Koja Kandang Godzila. Dari jalan Cisoka raya,sih tidak begitu jauh meski lokasinya di dalam perkampungan. Kalau dari Jakarta atau Depok, untuk menuju ke Tebing Koja lebih baik bukan dengan kendaraan umum karena malah akan memakan waktu dan biaya. Misalnya naik kereta api, kita harus naik angkot lagi beberapa kali sepertinya. Lebih baik menggunakan motor atau taxi online saja . Dari Depok,sih jaraknya sekitar 100 km.

Tiket
Tiket masuknya  memang terbilang murah karena memang minim fasilitas,ya. Memasuki wilayah Tebing Koja kita akan dimintai Rp5000 oleh sekelompok orang yang bertugas menjaga. Kemudian kita akan diarahkan untuk parkir di sebuah halaman rumah bagi yang membawa mobil,parkir motor tidak jauh dari parkir mobil namun lebih mendekat ke arah Tebing. Untuk parkir mobil ini tarifnya Rp10.000 dibayar diawal. Dari tempat parkir kita hanya butuh berjalan beberapa puluh meter untuk sampai di depan pintu masuk yang bertarif Rp2000/ orang . Untuk anak-anak tidak dikenakan tarif. Jadi Tebing Koja ini ada 2 tarif. Tarif masuk Rp2000/ orang itu untuk bagian depan saja. Bila ingin masuk ke bagian dalam ,sebuah celah tebing terdapat penjaga,saat itu penjaganya anak kecil yang akan meminta pembayaran Rp5000/orang dan anak kecil tidak dikenakan tarif. Karena ini pengelolaannya belum profesional maka sempat saya dengar serombongan ABG menawar tarif masuk hehe. Untuk bagian tebing yang bertarif Rp5000/orang memang lebih asyik,sih dan sepertinya kalau hujan,di bawahnya akan tergenang air jadi mirip danau. Karena sekarang jarang hujan,maka airnya sedikit dan kotor. Sayangnya banyak sampah bekas snack dan minuman di sekitarnya. Pengunjung ada yang tidak bisa menjaga kebersihan dan penjaga kebersihan pun minim atau bahkan tidak ada. Sayang sekali,ya.

Fasilitas
Untuk pengelolaan yang kurang profesional ,mungkin karena dikelola pribadi atau warga setempat , tarif yang murah,wajar ya fasilitasnya minim. Saat itu saya tidak melihat adanya toilet yang dibangun khusus untuk pengunjung. Mungkin toilet ada di warung warung di sekitar Tebing. Jadi harap dipersiapkan sedemikian bila ingin berkunjung ke tempat wisata yang minim fasilitas, ya. Keamanan juga minim pastinya.

Kalau warung yang menyediakan snack dan minuman ada beberapa di sekitar tebing. Disediakan pula tempat untuk makan berupa meja kursi seadanya. Jadi di sini kita tidak bisa piknik,menggelar tikar,menikmati bekal piknik layaknya di taman,ya. Kami makan bekal kami di dalam mobil hehe.

Tapi meski seperti yang saya ceritakan di atas, Tebing Koja pasti jauh lebih prospek banget kalau dibenahi,dikelola secara baik dan profesional meski konsekuensinya tarif masuknya akan lebih mahal . Semoga kedepannya Tebing Koja bisa dikelola dengan baik sehingga benar benar jadi destinasi wisata alam yang indah,aman,dan nyaman.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar