Sabtu, 25 Oktober 2014

Pelajaran Penting dari Syahrini.

Bismillahirrahmaanirrahiim


Dari Facebook saya akhirnya tahu Syahrini. Enggak tahu banyak,sih. Hanya tahu bahwa dia itu penyanyi. Menganai kapan lahir ,nama ibu dan bapaknya saya enggak tahu hehe. Saya awalnya hanya numpang melihat saja ketiak seseorang men-share parodi (pembulian) tentang Syahrini . Namun kemarin saya akhirnya googling tentang maju mundur cantik yangdijadikan salah satu bahan untuk membulinya.  Memang lucu video maju mundur cantik dan saya enggak melihat ada kesan mencari sensasi. Sama kayak kita posting video, foto di facebook, twitter atau instagram . Wajar. Biasa saja. Letak mencari sensasinya di mana? Kalau memang dia dituduh mencari sensasi berarti kita juga dong,ya. Hayo..jangan dibiasakan menggunakan standar ganda.

Tadi siang , ketika makan di sebuah rumah makan kulihat di televisi ada tayangan ulangan sebuah acara (kalau tidak salah ) superstar. Ada Syahrini daaaan..sedang diputar video maju mundur cantik seperti yang saya lihat semalam. Videonya diparodikan pulak yaitu Syahrini yang lagi maju mundur cantik ditabrak kereta api dan dibom. Reaksi Syahrini tertawa girang. Gak ada kesan ia terganggu atau tersinggung. Pantas saja dibuli berkali-kali dia tetap keep on going, seperti tutup mata tutup telinga, tetap "berulah".

Lalu host acara tersebut bertanya mengenai sesuatu, saya agak kurang jelas dengarnya tapi dari jawaban Syahrini saya bisa tahu apa pertanyaan host-nya, yaitu tanggapannya mengenai seputar pembulian terhadapnya. Syahrini menjawab, sebagai penyanyi profesional, kita harus yakin, jadi diri sendiri , gak usah tengok kanan kiri. Dia merasa santai dengan segala parodi mengenai dirinya. Saya sempat membatin 'Syahrini naif' tapi kayaknya enggak naif,ya. Setiap orang punya persepsi, punya pendapat,opini terhadap apapun termasuk tentang pembulian terhadap dirinya. Sah sah saja Syahrini berucap begitu keika pembulian bertubi tubi dilancarkan kepadanya apalagi bila pembulian itu semakin melambungkan namanya sebagai artis hehe. Sedikit banyak saya setuju apa ynag dikatakan Syahrini meski ada koreksi atau catatan yaitu bahwa kadang semboyan 'jadi diri sendiri' agak menyesatkan karena kalau dirinya di jalan yang buruk artinya dia setia menjadi pribadi yang buruk.  Tapi selebihnya saya setuju.


Saya berdagang di Fanpage FB. Sejak menjual produk yang katanya lebih murah, saya banyak dimusuhi. Hubungan pertemanan yang dulu hangat kini dingin kayak es batu. Awalnya saya enggak menyadarinya hingga suatu ketika ada yang memberitahuku. Dimulai dari dibuli di sebuah grup hingga diunfriend,diblokir. Sempat down,sih tapi untuk apa. Lha, berdagang ya harus mampu bersaing atuh. Katanya percaya rezeki sudah diatur,ya sudah woles aja,kan harusnya. Ekspektasi seseorang dalam menentukan margin,kan beda-beda, terlebih dapat harga dari suplier juga kadang gak sama antara pedagang yang satu dengan yang lain jadi wajar kalau dalam menentukan harga jual juga beda-beda. Dulu, ada yang tanya belanja ini itu di mana ya saya kasih tahu. Eh tak tahunya banyak yang menggunting dalam lipatan,menjegal kawan seiring.  Saya,kan dari dulu hobi dagang maka suka ngelaba ke pusat pusat kulakan jadi alhamdulillah lumayan tahulah ya di mana belanja ini itu. Mengikuti orang karena menjual barang yang sama? yeileh, memang di pasar yang jual cabe satu orang? jual bawang satu orang? jual lemari satu orang? kan banyak. Trus gak boleh gitu kalau si A jual cabe, B ikut jual cabe? Lha kan tempat kulakan itu tempat umum, siapa saja boleh belanja jadiii siapa saja boleh jualan barang yang sama. Terlebih kalau sudah langganan ,pasti ada barang baru ditawarkan oleh suplier.
Nha saya mau meniru Syahrini saja, gak usah tengok kanan kiri,mau jadi pedagang profesional yang siap bersaing dalam soal harga dan kualitas. Selama gak mengganggu orang lain I'll keep being on my track saja. Peduli amat yang nyinyir, yang suka nyindir-nyindir toh saya enggak ganggu mereka, duwit juga duwit saya. Disindir mengikuti, banting harga, karepmu, ora urus. Toh sejatinya kita ini memang nafsi-nafsi,tho. Semua akan dipertanggung jawabkan sendiri-sendiri,kok jadi gak usah tengok kanan kiri. Jangan sampa dirasuki energi negatif dari status nyindir dan nyinyir.

O iya, suara Syahrini enggak jelek,kok.  Sudah, sekian dulu curcolnya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar